Kelompok bersenjata Palestina janji hentikan serangan

WASHINGTON / BRUSSEL: Pemerintah AS menilai pernyataan yang dikeluarkan 13 kelompok radikal Palestina untuk tidak melakukan tindak kekerasan sementara, masih belum cukup. Pernyataan yang ditandatangani di Kairo itu belum memenuhi tuntutan AS, kata juru bicara pemerintah di Washington. Sebaliknya komisaris urusan luar negeri Uni Eropa Javier Solana menilai kesepakatan yang dibuat antara kelompok bersenjata dan Presiden Palestina Mahmud Abbas mengenai apa yang disebut sebagai ‚saat tenang‘ hingga akhir tahun ini, sebagai langkah berani yang diambil untuk kembali menghidupkan proses perdamaian di Timur Tengah. PM Israel Ariel Sharon juga menilai positif. Kelompok bersenjata Palestina hari Kamis kemarin menyatakan tidak akan melakukan serangan lagi. Sebagai persyaratannya antara lain mereka menyebutkan Israel harus membebaskan seluruh tahanan Palestina.