Kekerasan Kembali Berkobar di Jalur Gaza
16 April 2008Tiga tentara Israel dari sebuah pasukan khusus tewas dalam baku tembak hebat dengan milisi Hamas. Demikian dinyatakan seorang juru bicara militer hari Rabu sore (16/04) di Tel Aviv. Sementara Hamas mengklaim empat korban jiwa di pihaknya.
Selanjutnya angkatan bersenjata Israel mengutarakan, sebelumnya, aparat keamanannya melihat sejumlah warga Palestina bersenjata yang mendekati pagar perbatasan ke Jalur Gaza pada hari Rabu pagi (16/04). Kemudian tentara Israel melancarkan tembakan dan masuk 500 meter ke Jalur Gaza mengejar para militan Hamas. Pengejaran itu memicu pertempuran dengan kelompok Palestina tersebut. Demikian menurut kalangan militer Israel.
Memang organisasi radikal Hamas telah mengancam akan membunuh dan menculik tentara Israel jika memasuki wilayah pesisir yang dikuasai Hamas. Juru bicara Hamas Ayman Taha:
"Situasi menunjukkan bahwa ini bukanlah piknik. Kami menyatakan bahwa apa yang akan terjadi atas musuh zionis kami, jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Jadi, sebaiknya mereka mengakhiri serangan dan pendudukan yang diarahkan pada rakyat kami."
Pertempuran terjadi di dekat tempat penyimpanan bensin Nahal Oz, yaitu tempat suplai bahan bakar bagi Jalur Gaza. Sepekan yang lalu anggota Hamas menembak mati dua supir truk Israel di lokasi itu.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak sebelumnya mengumumkan akan kembali memasok bahan bakar ke Jalur Gaza hari Rabu (16/04), setelah selama seminggu dihentikan. Seorang juru bicara militer Rabu siang (16/04) mengatakan, rencana ini sekarang dibatalkan.
Pada malam sebelumnya, angkatan udara Israel membunuh empat pejuang Hamas bersenjata dalam sebuah serangan. Juru bicara Perdana Menteri Ehud Olmert, Mark Regev, menuduh Hamas yang memicu peningkatan kekerasan.
"Rejim teroris Hamas di Jalur Gaza terus mencoba membunuh warga Israel dan meningkatkan persenjataan. Aparat keamanan Israel bertugas melindungi warga kami."
Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter yang hari Minggu (13/04) berkunjung ke wilayah tersebut, kembali menegaskan di Yerusalem bahwa dia ingin berbicara dengan petinggi Hamas di Kairo.
"Saya tidak peduli apakah Hamas mewakili 10, 42 atau 44 persen rakyat Palestina. Bagi saya ini tidak penting. Tapi saya pikir tidaklah produktif bila sama sekali mengucilkannya dari pembicaraan dan perundingan."
Menurut Hamas, delapan orang tewas dalam sebuah serangan udara Israel hari Rabu sore (16/04). Sementara media Israel melaporkan, juga hari Rabu sore (16/04) terjadi pertempuran antara pasukan Israel dan gabungan Jihad Islam serta Brigade Al Aksa dari kelompok Fatah. (cs)