Jerman Pangkas Anggaran Bantuan, Organisasi Bantuan Meradang
1 Agustus 2025Pemangkasan anggaran pembangunan di Jerman menjadi pukulan berat bagi organisasi-organisasi bantuan. "Masalah ini meresahkan kami. Dan ini berdampak pada orang-orang di belahan Bumi selatan," ujar Oliver Müller, Kepala Caritas International, salah satu organisasi yang terlibat dalam bantuan darurat dan bencana di seluruh dunia.
Müller memandang rancangan anggaran untuk tahun 2026, yang telah disetujui oleh pemerintah pada hari Rabu (30/07), dengan skeptis, bahkan dengan rasa ngeri.
Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil telah memaparkan rancangan pemotongan anggaran tersebut. Menurut rancangan itu, anggaran Kementerian untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) akan turun di bawah angka sepuluh miliar euro untuk pertama kalinya sejak 2018. Artinya berkurang sebesar 330 juta euro. Anggaran tersebut telah menyusut hampir satu miliar euro pada tahun sebelumnya.
Proyek bantuan darurat dihapus tanpa pengganti
Yang juga mengkhawatirkan Oliver Müller: Kementerian Luar Negeri Jerman diperkirakan akan memangkas pengeluaran untuk bantuan darurat kemanusiaan hingga hampir separuhnya pada tahun 2026.
Ada beberapa proyek besar yang seharusnya dikelola organisasinya berkat pendanaan pemerintah, tetapi: "Proyek-proyek tersebut akan dihapuskan tanpa pengganti untuk sementara waktu."
Müller menekankan, Caritas tidak akan melakukan "pemotongan drastis": "Hanya ada keadaan darurat yang kami anggap begitu besar dan mengerikan, sehingga kami ingin terus bekerja dengan lebih banyak sumber daya kami sendiri, dengan sumbangan, dan juga dengan dana gereja."
Sebagai contoh, Müller merujuk pada dukungan bagi para pengungsi internal di bagian timur Republik Demokratik Kongo, "salah satu bencana kemanusiaan terbesar di zaman kita." Kementerian Luar Negeri Jerman tidak lagi memiliki dana untuk ini: "Dalam kasus terburuk, tidak ada yang akan membantu lagi. Tren saat ini adalah memangkas bantuan bagi masyarakat termiskin di dunia," kata Müller, merujuk pada Amerika Serikat, Inggris, Belgia, dan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Para ahli mengkritik pemerintah Jerman
Pemotongan dana yang direncanakan pemerintah Jerman telah banyak dikritik oleh organisasi lain. VENRO, organisasi induk kerja sama pembangunan dan organisasi bantuan kemanusiaan, memperingatkan Jerman agar tidak "menghindar dari tanggung jawabnya."
Mengingat pemotongan dana bantuan yang akan dilakukan, kerja sama internasional yang berorientasi strategis tidak lagi memungkinkan. Pemerintah Jerman dinilai mengabaikan pentingnya kerja organisasi masyarakat sipil yang berkualifikasi teknis dan berjejaring lokal dalam bantuan darurat.
Sehari sebelumnya, 17 organisasi bantuan bersama-sama menuduh pemerintah membahayakan "tidak hanya langkah-langkah penyelamatan jiwa, tetapi juga kepentingan strategis dan kredibilitas internasional Jerman" dengan perencanaan keuangan ini. Bread for the World, Welthungerhilfe, One, dan Oxfam, di antara organisasi lainnya, berpartisipasi dalam permohonan pertimbangan atas keputusan pemerintah. Permohonan serupa dari 30 organisasi telah dikeluarkan pada bulan Juni.
Menteri Pembangunan Jerman Reem Alabali Radovan yang menjabat sejak Mei, dalam situasi anggaran seperti ini tak punya kemungkinan untuk melakukan aksi. Menurunnya kepentingan kebijakan pembangunan, terlihat jelas dalam tinjauan anggaran secara keseluruhan.
Dari total anggaran yang direncanakan sebesar €520,5 miliar, €9,94 miliar dialokasikan untuk Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman (BMZ). Angka tersebut merupakan 1,9 persen dari anggaran. Persentase anggarannya mencapai yang tertinggi pada 2019, dengan 2,87 persen di bawah Kanselir Angela Merkel (2005-2021). Merkel berulang kali menekankan pentingnya kerja sama pembangunan.
Anggaran pemerintah federal Jerman tahun ini, sekitar sepertiganya akan dibiayai dari utang. Menteri Keuangan Jerman saat ini, Klingbeil menjelaskan, tujuan konsolidasi anggaran ini adalah untuk memastikan kelangsungan hidup Jerman di masa depan, menekankan semakin pentingnya kesiapan tempur militer Jerman Bundeswehr untuk melawan perang agresif Rusia.
Tanpa perang yang diinisiasi Presiden Rusia Vladimir Putin itu, anggaran negara ini akan sangat berbeda, ujar politisi SPD tersebut, yang juga wakil kanselir dalam pemerintahan koalisi yang terdiri dari Partai Kristen Demokrat (CDU/CSU) dan Partai Sosial Demokrat (SPD).
Gagal mencapai target ODA 0,7 persen
Kuota anggaran Bantuan Pembangunan Resmi Jerman (ODA) dalam pendapatan nasional bruto atau PDB terus mengalami penurunan. Pada tahun 2024 lalu, rasio ODA Jerman mencapai 0,67%. Sekretaris Negara Kementerian Keuangan Negara Steffen Meyer kini memperkirakan untuk tahun 2026 rasionya akan menurun ke 0,52% dan untuk tahun 2029 hanya 0,43%. Ini berarti Jerman akan gagal memenuhi target internasional sebesar 0,7%.
Menteri Keuangan Klingbeil menekankan, penurunan pendanaan untuk kerja sama pembangunan internasional juga disebabkan oleh upaya mencari kompromi selama negosiasi koalisi antara CDU/CSU dan SPD. Ia menjelaskan bahwa partainya ingin mempertahankan BMZ sebagai kementerian independen. Hal ini tercapai, tetapi pendanaannya menurun. Untuk waktu yang lama, terdapat seruan berulang kali – terutama dari partai liberal FDP, tetapi juga dari sebagian angota partai CDU/CSU yang konservatif – untuk menghapus kementrian BMZ.
Oliver Müller dari Caritas International menekankan, keberadaan BMZ yang independen tetap penting meskipun pendanaannya berkurang: "Jika kementerian ini tidak ada, situasinya akan lebih buruk." Namun, yang penting adalah perubahan kesadaran, pengakuan bahwa keterlibatan dalam kebijakan pembangunan dan bantuan darurat kemanusiaan juga bermanfaat bagi keamanan global dan perlindungan iklim: "Pada akhirnya, ini juga membantu kita di Jerman," pungkasnya.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
Editor: Agus Setiawan