Jerman: Olahraga Jadi Prioritas Utama

"Olahraga harus menyenangkan dan membuat orang ingin tampil maksimal. Ini menjaga kesehatan, menanamkan nilai-nilai, dan memberikan kohesi yang dibutuhkan masyarakat kita," demikian tertulis dalam kesepakatan koalisi yang telah dinegosiasikan antara Partai Kristen Demokrat (CDU/ Partai Kristen Sosialis (CSU) dan Partai Sosial Demokrat (SPD). 

"Itulah sebabnya kami ingin memperkuat olahraga dengan langkah-langkah yang terarah, baik di tingkat puncak maupun secara keseluruhan. Kami dengan tegas menentang doping, manipulasi, dan segala bentuk kekerasan serta penyalahgunaan."

Namun, apa artinya ini secara konkret?

Menteri negara untuk olahraga

CDU/CSU telah memasukkan tuntutan mereka mengenai olahraga ke dalam perjanjian koalisi. Dalam konferensi pers pada hari Rabu(09/04), Friedrich Merz, yang akan menjadi kanselir Jerman berikutnya, menegaskan bahwa akan ada posisi menteri negara untuk olahraga dan relawan di masa depan.

Dengan demikian maka urusan olahraga akan dibawa ke kantor kanselir, sebagai pusat kendali pemerintah federal, yang diharapkan dapat mempermudah upaya pelobi untuk asosiasi olahraga.

Sebelumnya, olahraga berada di bawah kementerian dalam negeri. Meskipun demikian, usulan dari SPD untuk menjadikan olahraga sebagai tujuan negara dalam Undang-Undang Dasar tidak tercantum dalam perjanjian koalisi.

Tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade

"Kami mendukung penuh pencalonan Jerman sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade," tegas CDU/CSU dan SPD. Kedua partai yang akan memerintah ini sudah sepakat mengenai hal ini sebelum pemilu Bundestag. Kini, tinggal menunggu keputusan mengenai perhelatan olahraga mana yang akan diincar oleh Jerman.

Menurut Konfederasi Olahraga Olimpiade Jerman (DOSB), keputusan akan diambil paling lambat pada akhir September 2026. Pencalonan untuk  Olimpiade Musim Panas 2036, 2040, atau 2044 sedang dipertimbangkan.. 

Promosi olahraga tingkat tinggi

Partai-partai yang akan memerintah ini cukup samar dalam hal ini. "Kami akan membuat pendanaan menjadi lebih efisien, lebih fleksibel, dan lebih sedikit birokratis," bunyi perjanjian koalisi. Olahraga tingkat tinggi akan dikelola "secara efektif dan berorientasi pada hasil."

"Kelompok olahraga yang sukses secara internasional dari Bundeswehr, polisi federal, dan bea cukai akan dijadikan model dan akan diperluas," tambah CDU/CSU dan SPD. Para pelatih akan dibayar lebih baik di masa depan dan bonus untuk medali yang dimenangkan akan dibebaskan dari pajak.

Satu miliar euro yang masuk

Pemerintah yang akan datang berjanji untuk menyediakan setidaknya satu miliar euro untuk merenovasi dan memodernisasi fasilitas olahraga yang sudah rusak di banyak tempat di seluruh Jerman.

"Kami ingin meningkatkan kemampuan berenang masyarakat di negara kita. Itu sebabnya, selain gedung olahraga, kami akan memprioritaskan pendanaan untuk kolam renang, termasuk kolam renang mobile," jelas CDU/CSU dan SPD. Saat ini, sekitar 20% anak-anak usia enam hingga sepuluh tahun tidak bisa berenang.

Promosi olahraga prestasi, mencegah kekerasan

Dalam pernyataan mereka, partai-partai yang akan memerintah ini ingin membuat olahraga perempuan lebih dipandang. Perlindungan untuk ibu hamil juga akan diatur bagi atlet perempuan.

Olahraga harus dapat dilakukan secara "bebas dari pelecehan, kekerasan, dan penyalahgunaan." Oleh karena itu, rencana untuk mendirikan "Pusat Olahraga yang Aman" tetap dilanjutkan. Program federal untuk melawan ekstremisme dan antisemitisme dalam olahraga juga akan diteruskan. Kedua partai tidak mengomentari masalah kontroversial mengenai atlet transgender dalam kompetisi perempuan.

E-sport menjadi nonprofit

CDU/CSU dan SPD memperhitungkan kesuksesan e-sport yang semakin berkembang dan memberinya status amal. Ini juga membuka keuntungan pajak untuk klub-klub e-sport. Menurut perkiraan organisasi payung nasional ESBD, sekitar tiga juta orang, terutama anak muda, bermain e-sport di Jerman dan ada sekitar 250 klub.

*Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman.

Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid