Jepang Akhiri Operasi Militer di Irak
25 Juli 2006Iklan
TOKIO: Kepulangan tentara Jepang terakhir dari Irak, 280 orang, menutup operasi militer terbesar Jepang, sejak PD II. Pasukan berkekuatan total 600 personil itu terlibat dalam pembangunan kembali infrastruktur di provinsi Muthanna. Karena konstitusi Jepang melarang keterlibatan dalam pertempuran, maka tentaranya harus dilindungi pasukan Australia dan Inggris. Sementara itu, PM Irak Nuri al-Maliki dijadwalkan bertemu Presiden AS George W. Bush di Washington, hari Selasa ini. Dalam perhentian di London hari Senin (24/07), Maliki mengakui perkiraan bahwa sekitar 100 warga sipil tewas setiap hari di Irak. Ia membenarkan laporan PBB yang menyebutkan, kewatian warga sipil bulan Mei dan Juni meningkat jadi 5,818 orang.