Israel Tolak Seruan Rusia
11 Agustus 2006Tel Aviv: Duta besar Israel di PBB, Dan Guilermann menolak seruan Rusia tentang pemberlakuan gencatan senjata 72 jam untuk alasan kemanusiaan. Menurutnya, gencatan senjata itu hanya akan memberi kesempataan bagi Hisbullah untuk menyatukan lagi para anggotanya, dan memperkuat diri. Tetapi disebutkan Guillerman, Israel akan menunda rencana memperluas operasi militernya, untuk memberi kesempatan bagi para diplomat Perserikatan bangsa-Bangsa dalam merumuskan ulang rancangan resolusi PBB tentang gencatan senjata yang disponsori Prancis dan Amerika Serikat. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dilaporkan mendapat tekanan dari oposisi sayap kanan, untuk mempergencar serangan terhadap Hisbullah. Sebagian kalangan menganggap Olmert mulai melemah, dan menyerukannya untuk meletakkan jabatan. Laporan terakhir menyebut, penduduk Libanon kini menderita kekurangan makanan akibat dipersulitnya akses terhadap kendaraan tim bantuan kemanusiaan.