301208 gaza lage
30 Desember 2008Sekali lagi kota Sderot dihantam roket Kassam dari Gaza. Kepanikan dan ketakutan meraja. Berkali-kali sirene bahaya bergema di kota dan desa di sekitar wilayah Gaza. Tidak semua orang bisa masuk bunker tepat pada waktunya.
Senin malam (30/12), Hamas melancarkan lagi serangan roket dan menewaskan dua warga Israel. Di kota Ashdod Israel, seorang perempuan keluar dari mobil yang ia kendarai saat mendengar sirene bahaya. Ia mencari perlindungan di halte bis namun terkena tembakan roket.
Ashdod terletak di tengah-tengah Gaza dan Tel Aviv. Roket dari Gaza memiliki jangkauan 35 kilometer. Persis di perbatasan ke Gaza, di sebuah lokasi tentara Israel, seorang tentara tewas akibat tembakan mortir.
Tak semua dukung perang
Angkatan udara Israel melanjutkan serangan ke Jalur Gaza. Mereka membombardir kementrian dan kamp pelatihan Hamas. Sedikitnya 10 orang tewas. Mayoritas rakyat Israel mendukung perang yang dilancarkan pemerintahnya terhadap Hamas. Pengarang Israel Amos Oz sebaliknya.
Oz mengatakan, "Saya pikir, Hamas sepenuhnya bersalah atas apa yang terjadi di Gaza. Tapi Israel berkepentingan untuk mengembalikan gencatan senjata. Kami tidak kehilangan apa-apa lagi di Gaza. Menurut saya, kami tidak punya sasaran lagi di Gaza, kecuali bahaya terjerat dan terbenam di rawa-rawa Gaza, seperti yang terjadi di Libanon."
Amos Oz menyindir perang Libanon kedua, 2,5 tahun silam. Ketika itu tentara Israel mencoba mengakhiri tembakan roket dari Libanon dengan kekuatan militer, dan gagal. Hanya dengan bantuan upaya diplomasi PBB sajalah perang bisa diakhiri.
Warga Arab Israel diperingatkan
Berbeda dengan Amos Oz, pemimpin oposisi Israel Benjamin Netanyahu dari partai Likud yang berhaluan keras, mendukung perang di Gaza tanpa syarat. Ia bahkan memperingatkan warga Arab Israel yang solider dengan rakyat Palestina di Gaza.
"Tidak bisa diterima bahwa diantara kami ada yang mengibarkan bendera Hamas dan mengulang-ulang sumpah serapah mereka yang jelas-jelas merendahkan kami. Cukup sudah anarki. Kepada warga Arab Israel saya katakan, singkirkan ekstrimis dari antara kalian! Hormati prinsip hidup berdampingan diantara kita. Dan kepada para ekstrimis saya katakan, hati-hati! Kami akan menindak pengikut Hamas dengan tangan besi!", kata Netanyahu.
Bom perempuan dan anak-anak
Hamas sendiri tampak tidak terkesan dengan peringatan perang dari pihak Israel. Serangan darat yang diumumkan Israel secara tidak langsung tampaknya juga tidak membuat Hamas gentar.
Juru bicaranya Sami Abu Suhri mengatakan, "Bom kami adalah tubuh kami. Jika tentara Israel ingin berperang dengan warga Palestina, mereka tidak akan menemui bom biasa tapi bom dalam bentuk perempuan dan anak-anak." (rp)