Israel: Serangan Darat Akan Dilanjutkan
5 Januari 2009Tentara Israel dengan dukungan satuan panser, tembakan artileri dan serangan udara menyerang posisi kelompok Hamas. Hamas melakukan perlawanan sengit. Korban terus berjatuhan. Sampai sekarang tidak terlihat tanda-tanda, Israel akan menghentikan invasi militernya. Malah sebaliknya. Menteri Pertahanan Ehud Barak menyatakan akan terus meningkatkan aksi militer. "Serangan darat akan terus dilanjutkan sesuai dengan rencana. Ini memang tidak mudah. Aksi militer akan diperluas dan ditingkatkan, seperti yang saya katakan, disesuaikan dengan kebutuhan", kata Ehud Barak.
Ditengah makin meningkatnya aksi militer Israel di Jalur Gaza, berbagai berbagai langkah diplomasi dilakukan untuk mengakhiri pertempuran dan mengusahakan gencatan senjata. Sehari setelah tentara Israel melancarkan serangan darat, sebuah delegasi Uni Eropa memulai misi penengahnan dengan mengunjungi Ibukota Mesir, Kairo. Delehasi ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Republik Ceko Karel Schawrzenberg, disertai Komisaris urusan luar negeri Uni Eropa, Benita Ferreo Waldner, Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner dan Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt. Dari Kairo, delegasi Uni Eropa akan mengunjungi Yerusalem, Ramallah dan Yordania.
Selain menengahi upaya gencatan senjata, delegasi Uni Eropa hendak mengusahakan sebuah koridor keamanan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina. Uni Eropa menyediakan dana sebesar 3 juta Euro untuk bantuan kemanusiaan.
"Kita harus melakukan sesuatu. Tidak mengeluarkan pernyataan, tidak menyampaikan kecaman, dan tidak kembali kemasa lalu. Ini menyangkut sebuah bagian dari masa depan dunia. Kami akan menjajagi kemungkinan konkrit dan akan akan menyiapkannya", kata menteri luar negeri Perancis Bernarrd Kouchner.
Selain delegasi Uni Eropa, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy juga mengunjungi Kairo, Yerusalem dan Ramallah. Juga petugas urusan luar negeri Uni Eropa Javier Solana. "Kami akan fokus pada upaya gencatan senjata. Lebih cepat, lebih baik," jelas Solana.
Sejumlah negara dunia mengecam serangan yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza. Dewan Keamanan PBB dalam sidang darurat tidak berhasil menyepakati resolusi yang menuntut segera dilakukannya gencatan senjata. Amerika Serikat melakukan veto. Sekjen PBB Ban Ki Moon menuntut agar serangan Israel di Jalur Gaza segera diakhiri. Ban juga menuntut pemerintah di Yerusalem agar melakukan tindakan untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmud Abbas bersama sejumlah menteri luar negeri negara-negara Arab, hari Selasa akan menyampaikan sebuah resolusi kepada Dewan Keamanan PBB agar Israel menghentikan aksi militernya di Jalur Gaza.
Media Arab melaporkan, kelompok Hamas juga akan mengirim utusannya ke Kairo untuk melakukan perundingan. Presiden Cina Hu Jintao menyampaikan kecemasannya dengan semakin meningkatnya konflik antara Palestina dan Israel. Dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Amerika Serikat George W Bush ia menyatakan prihatin dengan krisis kemanusiaan dan semakin memburuknya situasi di Timur Tengah. Sejak Israel melancarkan serangannya, lebih dari 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. (ar/hp)