031108 Palästina USA Wahl
4 November 2008Bagi rakyat Palestina, selama lobi Yahudi tetap punya pengaruh besar di Kongres, politik timur tengah pemerintah Amerika Serikat tidak akan banyak berubah.
Issa, seorang warga Ramallah mengatakan, "Kebanyakan menganggap Obama lebih baik, tapi saya pikir ujung-ujungnya sama saja. Dia akan mengambil keputusan yang sama dengan pemerintahan sebelumnya.“
Lalu, gembirakah rakyat Palestina akan berakhirnya era Bush yang sudah membawa begitu banyak malapetaka di Timur Tengah?
Ahli sastra Inggris Ahmad Harb dari Universitas Birzeit di Ramallah mengatakan, "Pemerintahan George Bush mengakibatkan begitu banyak kerugian bagi kami. Israel memanfaatkan periode ini untuk menciptakan realita baru, yang tidak akan bisa diubah lagi oleh siapapun presiden baru Amerika. Jumlah pemukiman baru Yahudi, tembok pemisah, Yerusalem, tidak bisa dibalik lagi.“
Ahmad Harb, ilmuwan yang sempat menuntut ilmu di AS dan tinggal di kota asal Obama Chicago, merasa skeptis akankah presiden baru, siapapun itu, bisa segera meluangkan perhatian bagi Timur Tengah.
Harb mengatakan, "Tidak, saya pikir dia tidak langsung mengurusi Timur Tengah. Dia harus lebih dulu mengurusi krisis keuangan, itu prioritas utamanya dan dari situlah ia akan dinilai. Mungkin Irak prioritas kedua, lalu Afganistan dan Pakistan. Kalau Timur Tengah menjadi tema di paruh kedua masa jabatannya, itu sudah lumayan.“
Jika mayoritas warga Palestina beranggapan Obama atau McCain sama saja, di Israel situasinya berbeda.
Seorang warga di Tel Aviv mengatakan, "Saya memilih John McCain, karena masa depan kami lebih aman bersama dia.“
Kalau rakyat Israel boleh memberikan suara, McCain unggul 12% lebih banyak dari Obama. Alasannya, McCain dipandang menjanjikan tindakan tegas terhadap Iran.
Adam Aftergut, seorang warga Israel asal Amerika mengatakan, "Obama sudah melontarkan pendapat soal Iran, dan bisa dibuktikan bahwa dia ingin melakukan pertemuan, tanpa syarat, dengan Ahmadinejad atau pemimpin Iran lain. Menyangkut masalah Palestina dan serangan negara Arab terhadap Israel, Obama bersikap lebih obyektif dan kurang mendukung Israel, satu-satunya negara demokrasi di Timur tengah.“
Sumber di pemerintah AS menyebutkan, di Israel terdapat sekitar 170.000 orang pemegang hak pilih yang memiliki kewarganegaraan ganda, AS dan Israel. Kebanyakan sudah menggunakan haknya sejak beberapa hari lalu.
Prognosa awal menyebutkan, 2/3 pemilih AS di Israel memberi tanda silang di belakang nama John McCain.
Tapi, pragmatis seperti kebanyakan rakyat Israel, Dan Aronovic seorang warga Israel berkewarganegaraan AS menyimpulkan, ia bukannya tak bisa menerima Obama jika dialah yang menjadi presiden.
Aronovic mengatakan, "Walaupun menurut saya McCain adalah calon yang lebih baik bagi Israel, mengingat pengaruh politiknya dan dukungannya terhadap Israel, saya pikir yang terbaik bagi AS saat ini adalah Obama. Dan jika AS menjadi kuat, maka Israel juga akan kuat. “ (rp)