Israel Mulai Buka Pemblokiran Jalur Gaza
24 November 2008Bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh sekitar 45 truk ini antara lain terdiri dari obat-obatan, bahan kebutuhan sehari-hari, dan bahan bakar. 20 hari yang lalu jalur masuk barang dan orang ditutup oleh Israel sebagai reaksi atas serangan roket yang dilancarkan kelompok ekstrimis Palestina. Berikut pernyataan Ehud Barak :
"Kami melanjutkan dengan strategi politik yang sama. Jika pihak yang lain menginginkan gencatan senjata, maka itu yang akan terjadi. Jika tidak ada gencatan senjata, maka militer siap dan mampu untuk menyerang."
Hari Minggu (23/11), kelompok Hamas mengumumkan di Jalur Gaza, bahwa mereka akan kembali menepati gencatan senjata yang disepakati pertengahan bulan Juni lalu. Sebaliknya, juru bicara Hamas Aiman Taha mengatakan, Israel harus membuka jalur penyaluran barang.
"Sebagai fraksi oposisi Palestina, kami memberikan Israel kesempatan ini. Dan ini jarang terjadi. Dalam fase ini kami mengutamakan keinginan rakyat agar pemblokiran dibuka dan jalur perbatasan dibuka, supaya penderitaan rakyat kami sedikit diringankan."
Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengajukan ultimatum bagi kelompok Hamas. Jika kelompok ini menolak perundingan kembali dengan Fatah, maka tahun depan akan dilakukan pemilihan baru. Tidak hanya pemilihan presiden tetapi juga parlemen. Namun, Abbas yang masa jabatannya akan berakhir Januari tahun depan tidak menyebutkan jadwal yang pasti. Salah satu pendiri Hamas Mahmud Zahar menolak keinginan presiden Palestina tersebut.
"Ini bukan hak komite pusat PLO dan ini juga bukan hak pihak lain untuk menentukan siapa yang berhak menjadi presiden rakyat Palestina. Dan jika Mahmud Abbas mengatakannya agar bisa terpilih sebagai presiden di Tepi Barat Yordan dan Jalur Gaza, maka ini adalah perdebatan negara. Dan saya rasa pembicaraan ini tidak mengharuskan siapa-siapa untuk melakukan apa pun."
Bagaimana situasi sesungguhnya di Jalur Gaza hanya bisa diperoleh dari laporan pihak ketiga. Israel masih melarang wartawan asing untuk memasuki jalur pesisir. Menurut laporan saksi mata, tabung gas untuk memasak sudah tidak tersedia selama berhari-hari. Begitu juga dengan persediaan air dan listrik. Harian Israel 'Ma'ariv' mengutip pernyataan salah satu pegawai kementrian pertahanan Ehud Barak yang tanpa menyebutkan namanya, yang mengatakan : berita tentang larangan masuknya media internasional merusak citra Israel di mata dunia. (vlz)