Israel Menyatakan Jalur Gaza sebagai Kawasan Musuh
20 September 2007Pernyataan ini dikeluarkan oleh Livni, saat Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice tengah berkunjung ke Yerusalem. Setelah mundur dari Jalur Gaza, Israel merasa harapannya tidak terpenuhi, yaitu mengurangi tanggung jawab keamanan di pesisir dan mencapai keamanan politik. Sebaliknya wilayah Israel terus menerus ditembaki roket Kazam dari Jalur Gaza. Berikut, Menteri Luar Negeri Israel Livni:
„Keputusan kami hari ini adalah menyatakan Jalur Gaza sebagai kawasan musuh dan ini berarti walau pun ada kepentingan kemanusiaan, kami juga memiliki tanggung jawab. Di sisi lain, jika terdapat hal yang lebih penting dari kepentingan kemanusiaan, itu tidak akan disuplai Israel ke Jalur Gaza.“
Rabu pagi kemarin waktu setempat, tak lama sebelum Rice tiba di Yerusalem, kabinet keamanan Israel pimpinan Perdana Menteri Ehud Olmert menentukan beberapa sanksi mengenai roket Kazam yang ditembakkan ekstremis Palestina ke kota Sderot, wilayah Israel. Sanksi tahap pertama adalah jika terjadi penembakan roket, Israel akan seketika memadamkan aliran listrik yang mengalir ke Jalur Gaza. Sanksi tahap kedua Israel akan menghentikan pasokan bensin, solar dan gas ke kawasan pesisir. Kegiatan usaha di perbatasan Israel dan Jalur Gaza akan dihentikan dan kegiatan transportasi umum dari Jalur Gaza ke Israel juga akan dihentikan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleeza Rice dalam konperensi pers bersama Menlu Tzipi Livni mengatakan:
„Bukan rahasia lagi jika Amerika Serikat menyatakan Hamas sebagai organisasi teror.“
Tapi Amerika Serikat tidak akan mengabaikan warga Palestina di Jalur Gaza, demikian dikatakan Rice. Bantuan kemanusiaan akan terus dialirkan. Perjanjian antara Israel dan pemerintah Palestina di Tepi Barat Yordan juga berlaku di Jalur Gaza. Pemerintah Amerika Serikat dan Israel satu kata dalam menilai Hamas. Condoleeza Rice:
„Hamas sudah pasti merupakan organisasi musuh, juga bagi Amerika Serikat.“
Juru bicara Hamas Fauzi Barhoum menyatakan keputusan Israel sebagai „pernyataan perang.“ Kini kelompok-kelompok bersenjata di Palestina akan bergabung.
„Kami Hamas, kami akan melakukan apa pun untuk bertahan dan mendukung segala bentuk pertahanan untuk mengantisipasi serangan dan kami akan membela hak kami.“
Sementara saat ini 1,5 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza sangat bergantung pada Israel di segala aspek.