srael USA
31 Mei 2009Rasa tidak puas kalangan pemerintah Israel semakin besar terhadap sikap Presiden AS Barack Obama yang tidak sedia berkompromi. Dengan tegas Obama menuntut penghentian segera pembangunan pemukiman di tepi barat Yordania. Baik itu pos penjagaan ataupun blok-blok pemukiman. Presiden AS ingin agar Israel tidak membangun lagi di kawasan tersebut. Usulan PM Israel Benjamin Netanyahu, agar proyek bangunan baru di dalam pemukiman yang sudah ada dinyatakan sebagai legal karena “tumbuh secara alamiah”, ditolak oleh Obama.
Berdasarkan keterangan harian Israel „Ha'aretz“, pemerintah Israel kecewa terhadap haluan politik Presiden AS. Menteri Dalam Negeri Israel Eli Jishai menuturkan, tuntutan AS sama dengan „pengusiran“ pemukim. Semua kesepakatan yang dicapai dengan pendahulu Obama yakni George W. Bush, kini „tidak ada nilainya“. Begitu tulis „Ha'aretz“, mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah Israel yang tidak bersedia disebut namanya. Seorang pejabat lain pemerintahan Netanyahu mengatakan, Washington menempuh haluan yang memberi pengakuan bagi rakyat Palestina. Untuk Israel hal ini „tidak adil“, tambahnya.
Ketika berunding dengan utusan khusus AS George Mitchell di London minggu lalu, delegasi Israel mengupayakan sebuah kompromi terkait pembangunan pemukiman. Delegasi Israel itu termasuk wakil menteri dalam negeri Dan Meridor, berusaha untuk mendapatkan pengakuan yang serupa dengan hasil perundingan dengan mantan Presiden AS Bush dulu. Seperti pembangunan pemukiman di dalam blok-blok yang sudah ada tetap diizinkan. Namun kali ini tanpa sukses. Mitchell tidak bersedia untuk mengubah pendiriannya. Perwakilan Israel sempat tercengang ketika delegasi AS menyatakan kesepakatan yang dicapai bersama Bush dulu itu sekarang tidak berlaku lagi.
Israel menganggap sikap baru pemerintah AS itu tidak adil, juga karena AS tidak menuntut dari pihak Palestina untuk memusnahkan „infrastruktur teror“ sebagai pengganti pembekuan proyek pembangunan pemukiman. Di Washington, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack akan mencoba untuk mengubah pendirian pemerintah Obama. Hari Minggu ini (31/5) Ehud Barack mengunjungi AS. Namun Kamis depan Obama sudah dinantikan di Kairo. Presiden AS akan menyampaikan pidato berdamai dengan dunia Islam.
Subuh tadi (31/5) di kota Qalqilya di Tepi Barat Yordania polisi Palestina menahan anggota Hamas. Dalam aksi itu terjadi baku tembak antara tiga polisi, dua anggota Hamas dan seorang pejalan kaki yang tidak terlibat dalam aksi tersebut. Pemerintah setempat memberlakukan larangan keluar untuk kota Qalqilya. Satuan polisi di Tepi Barat Yordania berada di bawah pimpinan pemerintah otonomi Palestina, yang didominasi oleh partai moderat Fatah.
Sebastian Engelbrecht / Andriani Nangoy
Editor: Edith Koesoemawiria