Israel Dituduh Gunakan Senjata Fosfor Putih
13 Januari 2009HRW mengatakan, sepertinya Israel menggunakan fosfor putih hanya sebagai alat untuk menyamarkan serangan. Namun, kepadatan penduduk di Gaza menyebabkan kemungkinan warga sipil akan terluka akibat senjata tersebut cukup tinggi. Fosfor putih dilarang penggunaannya sebagai senjata perang di wilayah sipil oleh Konvensi Jenewa 1980. Dalam pernyataannya, HRW juga menjelaskan, senyawa fosfor putih dapat mengakibatkan luka bakar pada manusia dan membakar perumahan serta ladang. Stasiun televisi Al Jazeera memperkuat tuduhan tersebut dengan menunjukkan gambar dari lemparan bom berwarna putih dari udara di Gaza. Selain itu, seorang koresponden harian New York Times, juga menyelidiki kebenaran berita tersebut dan mendatangi tempat jatuhnya bom yang diduga adalah senjata fosfor putih.
"Saat kami berada disana, kami melihat sisa bom dan tiba-tiba saya melihat sebagian dari bom yang memiliki simbol jenis bom. Saya kemudian menelepon Human Rights Watch yang memiliki pakar senjata dan menanyakan jenis bom tersebut. Ia mengatakan itu bom fosfor. Efeknya tidak bisa terbayangkan. Karena itu lah semakin banyak penduduk yang melarikan diri karena ketakutan."
Ini bukan untuk pertama kalinya Israel dituduh menggunakan senjata fosfor putih di wilayah sipil di Gaza. Beberapa tahun lalu, para dokter di Gaza melaporkan melihat luka yang aneh pada korban serangan udara Israel. Luka berupa lubang kecil dalam jumlah banyak yang kadang luput oleh sinar X dan luka bakar akibat panas yang luar biasa sehingga banyak anggota tubuh yang terpaksa diamputasi karenanya. Kali ini pun, seorang dokter di rumah sakit Nasser di Gaza City, dokter Yusef Abu Rish, mengatakan ia telah menangani setidaknya 55 orang yang menderita luka bakar akibat senjata fosfor putih. Para warga sipil pun telah mendengar tentang desas-desus penggunaan senjata tersebut. Montaser H Bahya menceritakan kepada stasiun televisi Al Jazeera apa yang dialami dirinya dan keluarganya di kamp pengungsi Jabaliya.
"Serangan yang terjadi benar-benar mengerikan. Anda tidak bisa membayangkan betapa parahnya bunyi ledakan. Mereka juga mulai menyerang dengan bom fosfor. Sehingga banyak warga yang mengalami luka bakar dan tewas karenanya. Mereka menyerang wilayah timur kota. Dan dua anggota keluarga kami meninggal. Banyak yang menderita luka bakar yang sangat parah."
Komite Internasional Palang Merah dan badan kesehatan PBB WHO belum mau turut berkomentar akan kebenaran berita bahwa Israel menggunakan senjata terlarang dalam perang melawan Gaza. Chiara Stefanini, juru bicara WHO, mengatakan, mereka belum memiliki bukti bahwa senjata fosfor telah digunakan. Militer Israel dan pemerintah Israel sendiri menolak tuduhan tersebut. Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel Ehud Olmert, mengatakan militernya hanya menggunakan senjata legal yang juga digunakan oleh militer negara barat lainnya yang tidak melanggar hukum internasional dan konvensi internasional. (vlz)