Ini Kata Danantara dan BNI soal Ajakan Tarik Uang di Bank
25 Februari 2025Chief Operation Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria bicara soal ajakan penarikan uang dari bank BUMN yang menggema di media sosial. Ajakan ini merespons masuknya bank-bank BUMN masuk ke dalam kelolaan Danantara.
Dony Oskaria menyatakan Danantara dijamin akan beroperasi dengan sangat baik karena memiliki pengawasan yang berlapis di tingkat pemerintahan. Dia pun menegaskan tak serta merta dana masyarakat di BUMN dipakai untuk modal BUMN.
Masing-masing BUMN memiliki uang modal sendiri untuk diputar sebagai operasional usaha. Tak serta merta mengambil langsung dana dari masyarakat yang disimpan di bank.
"Tadi kan sudah dapat penjelasan dari Danantara seperti apa. Pengawasan berlapis dan bukan uang masyarakat dipakai buat modal Danantara. Ini harus diluruskan," ungkap Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
Sementara itu, Dony justru menyayangkan gerakan dan ajakan tarik dana dari bank BUMN ini sebab saat ini bank-bank BUMN menjadi bank dengan kinerja perusahaan terbaik di ASEAN. Artinya kapasitas bank-bank BUMN dalam mengelola dana di Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi.
"Lagipula, bank kita tak sangat bagus kondisinya dan menjadi yang terbaik di ASEAN dan ini harus disampaikan juga ke masyarakat," sebut Dony.
BNI singgung interpretasi yang salah
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royek Tumilaar yang hadir dalam acara peresmian pun merespons seruan tarik dana tersebut.
Royke memastikan sampai saat ini tidak ada nasabah yang melakukan penarikan dana besar-besaran di BNI imbas seruan itu. Dia menilai seruan penarikan dana besar-besaran di bank-bank milik BUMN sekadar rumor.
"Nggak ada. BNI nggak ada, nggak ada. Itu hanya orang rumor saja bikin. Menurut saya sih nggak," kata Royke di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Menurut Royke seruan tarik dana itu merupakan kesalahan interpretasi sejumlah orang terkait dana atau aset yang nantinya akan dikelola Danantara. Sebab badan investasi yang baru diluncurkan Presiden Prabowo Subianto itu hanya mengolah hasil dividen dari BUMN yang berada di bawah naungannya.
Artinya Danantara tidak akan menggunakan dana pihak ketiga (DPK) alias simpanan nasabah yang tersimpan di perbankan. Jadi dapat dipastikan dana nasabah tetap aman tidak 'tersentuh' Danantara.
"Interpretasi yang salah. DPK-nya kan nggak dipakai, yang dipakai dividen. Jadi salah interpretasi orang-orang berpikir 'wah duitnya mau dipakai', nggak ada," terangnya.
Royke menjelaskan Danantara dapat mengelola BUMN-BUMN yang berada di bawah naungannya, termasuk BNI, untuk bisa terus berkembang. Dengan begitu hasil dividen perusahaan pelat merah yang bisa digunakan badan investasi tersebut juga otomatis meningkat.
Danantara akan kelola aset ratusan miliar dolar
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara pada Senin (24/02). Badan baru ini digadang-gadang menjadi salah satu pengelola investasi negara terbesar di dunia dari kelolaan dividen hingga aset BUMN.
Pada tahap awal, Danantara akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Danantara juga akan mengelola aset US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.678 triliun (kurs Rp 16.310).
"Pembentukan Danantara Indonesia menandai era baru bagi BUMN yang kita pandang bukan hanya sebagai entitas bisnis, tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan, fundamental bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan. (gtp/gtp)
Baca artikel selengkapnya di: Detik News
Ada Ajakan Tarik Uang di Bank, Danantara Buka Suara
Beredar Seruan Tarik Uang dari Bank Imbas Danantara, Bos BNI Buka Suara