India: Militan Pakistan Ancaman Dunia
22 Desember 2008Menteri luar negari India Pranab Mukherjee menyatakan bahwa masyarakat internasional berupaya menekan Pakistan dalam perkara serangan terorisme di Mumbay, bulan lalu. Namun menurutnya tekanan itu belumlah cukup. Pernyataan itu diungkapkannya dalam pertemuan yang dihadiri para duta besar di New Delhi, awal pekan ini. Dengan tajam Mukherjee menyebutkan kelompok militan Pakistan masih merupakan bahaya terbesar dalam upaya perdamaiaan dan keamanan di seluruh dunia.
Dalam serangan kelompok bersenjata terhadap dua hotel mewah di Mumbay dan stasiun kereta, serta sebuah restoran bulan lalu, sedikitnya 170 an orang terenggut nyawanya. India mempersalahkan kelompok militan Pakistan: Laskar e Taiba atas serangan tersebut. Sementara Pakistan menyangkal keterlibatannya. Organisasi itu sendiri telah dilarang oleh Pakistan, namun India menuding pemerintahan di Islamabad masih belum membubarkan kelompok itu.
Mukherjee berharap Pakistan untuk mengambil langkah efektif dalam mengatasi elemen-elemen di Pakistan yang masih menggunakan terrorisme sebagai instrumen kebijakan.
Sementara itu di India, dua hotel mewah yang terkena serangan tersebut the Trident-Oberoi and Taj Mahal Palace sebagian telah dibuka kembali untuk umum. Pembukaan hotel yang berlangsung hari Minggu itu, dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kepercayaan. Direktor Hotel Trident berpidato:“semua kamar termasuk kamar eksekutif dan semua restaurant dan aula konferensi dari tingkat atas hingga lobi siap untuk menyambut para tamu.”
Namun suasana nyaman khas hotel itu segera lenyap dengan langkah pengamanan yang diperketat. Sedikitnya 32 tamu dan pegawai hotel tewas dalam serangan teror akhir November lalu. Aksi baku tembak antara teroris dengan petugas keamanan mengubah lobi hotel menjadi medan pertempuran. Kini lubang-lubang bekas peluru sudah ditutup, kaca jendela diganti dan mebel baru menghiasi lobi hotel.
Sementara itu di Hotel Taj Mahal, pemiliknya Ratan Tata yang merupakan cicit pendiri hotel tersebut mengingatkan kembali para korban serangan: “Pembukaan kembali ini merupakan penghormatan bagi mereka yang menderita, mereka yang kehilangan nyawanya atau terluka, dan bagi mereka pula yang telah menyelamatkan para korban.”
Di Pakistan, Senin kemarin, angkatan udara Pakistan melancarkan latihan non rutin sebagai bagian dari yang disebut upaya “meningkatkan kewaspadaan.” (ap)