Hatoyama Terpilih Menjadi Perdana Menteri Baru Jepang
16 September 2009Merupakan momentum bersejarah ketika anggota Majelis Rendah parlemen Jepang menyerahkan kertas suaranya. Untuk kedua kalinya dalam sejarah pasca Perang Dunia kedua di negara itu berlangsung peralihan kekuasaan secara demokratis ketika 327 dari 480 anggota parlemen memberikan suaranya untuk Yukio Hatoyama.
"Yukiyo Hatoyama 327 suara, dengan demikian sesuai peraturan Majelis Rendah Parlemen pasal 18 Hatoyama terpilih menjadi Perdana Menteri baru." Demikian diumumkan Ketua parlemen Jepang, yang disambut tepuk tangan meriah anggota parlemen.
Tanggal 30 Agustus lalu dalam pemilu parlemen, Partai Demokrasi Jepang DPJ meraih 308 kursi dari 480 kursi parlemen. Dan dengan demikian DPJ sekaligus menggeser Taro Aso dari jabatan perdana menteri dan mengakhiri era Demokrat Liberal LDP yang sudah berlangsung sekitar setengah abad.
Setelah pemilu, Hatoyama berkoalisi dengan dua partai kecil, yakni Sosial Demokrat dan Partai Rakyat Baru untuk menjamin mayoritas di Majelis Tinggi parlemen.
Terpilihnya Hatoyama juga menandai titik balik di Jepang yang sedang mengalami krisis ekonomi terberat sejak Perang Dunia kedua. Program utama dalam pemerintahan Hatoyama adalah pengurangan kekuasaan birokrasi, perbaikan situasi kehidupan keluarga muda, anak-anak dan warga lanjut usia. Tapi masih ada satu hal yang belum terjawab, bagaimana pemerintahan Hatoyama akan membiayai programnya tersebut.
Haluan politik luar negeri Hatoyama terutama ingin memperbaiki hubungan yang seringkali diwarnai kesulitan dengan negara-negara tetangganya di Asia dan mengurangi ketergantungan terhadap Amerika Serikat. Untuk melaksanakan kebijakan baru politik luar negerinya, Hatoyama memilih rekan separtainya Katsuya Okada sebagai menteri luar negeri. Meksipun pria berusia 56 tahun itu dikenal bersih dan berpandangan politik mendalam, namun di bidang diplomasi internasional ia belum memiliki pengalaman.
Untuk jabatan wakil perdana menteri dan menteri strategi dipilih Naoto Kan. Salah satu pendiri dan mantan ketua DPJ itu akan memimpin Badan Strategi Nasional baru, yang akan mengawasi rencana anggaran dan politik praktis para birokrat. Sementara menteri keuangan adalah Hisahito Fujii, mantan menteri keuangan di tahun 1990-an. Fujii yang berusia 77 tahun, adalah orang kepercayaan Ichiro Ozawa, sekretaris jenderal dan motor strategi Partai Demokrat DPJ yang juga menghantar kemenangan partai itu pada pemilu 30 Agustus lalu.
Yukio Hatoyama hanya dapat mengumumkan sedikit nama politisi berpengalaman dalam kabinetnya. Partai Demokrat DPJ baru dibentuk 10 tahun lalu dan belum pernah menjalankan pemerintahan. Selain itu hampir separuh anggota parlemen juga baru pertama kalinya memegang mandat. Pekan depan Perdana Menteri baru Jepang Yukio Hatoyama akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB di New York. Kemungkinan besar ia akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
dk/yf/afp/ap/dpa