Hannover Messe 2025: Harapan Baru di Masa-Masa Sulit?
1 April 2025Lebih dari 4.000 peserta pameran mempresentasikan inovasi mereka di pameran yang diklaim sebagai pameran perdagangan industri terbesar dengan pengunjung diperkirakan datang dari 150 negara di dunia. Setiap tahun, perusahaan-perusahaan menengah berlomba menyajikan inovasi di bidang robotika, teknik mesin, teknologi penggerak dan produksi energi di ibu kota negara bagian Niedersachsen, Jerman.
Di masa sulit saat ini, Hannover Messe bertujuan untuk menyebarkan optimisme: "Kami ingin menawarkan platform di mana para politisi dapat berdialog dengan komunitas bisnis untuk mendiskusikan kondisi kerangka kerja yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan,” jelas Jochen Köckler, CEO Deutsche Messe AG, kepada DW. Pameran di Hanover ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan untuk berinvestasi dan, yang terpenting, untuk menyampaikan semangat optimisme.
Negara mitra: Kanada
Negara mitra tahun ini adalah Kanada. Meski keputusan untuk bermitra dengan Kanada dibuat dua tahun lalu, kerja sama di Hannover Messe datang pada waktu yang tepat di tengah perselisihan dagang dengan Amerika Serikat. Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintahan Trump telah berulang kali memberlakukan tarif terhadap Kanada dan Uni Eropa.
"Mengingat ketegangan geopolitik, kami sangat senang bahwa Kanada menjadi negara mitra tahun ini,” kata Wolfgang Weber, Direktur Pelaksana Verband der Elektro- und Digitalindustrie ZVEI atau Asosiasi Produsen Listrik dan Digital Jerman, kepada DW.
Thilo Brodtmann, Direktur Pelaksana Verband Deutscher Maschinen- und Anlagenbau (VDMA) atau Federasi Teknik Jerman, juga melihat hal ini sebagai peluang yang baik. "Kami tentu saja berharap bahwa perjanjian perdagangan bebas CETA, yang telah disepakati belum lama ini, ditambah dengan kemitraan di Hannover Messe juga akan semakin mengintensifkan perdagangan antara Uni Eropa dan Kanada. Karena orang Kanada tidak diperlakukan dengan baik oleh Trump, mereka pasti juga akan mencari pasar penjualan lain,” kata Brodtmann kepada DW, ”dan kemitraan dengan Uni Eropa dan perjanjian perdagangan bebas tentu saja merupakan pintu besar yang terbuka untuk mereka masuki.”
Pameran dibuka pelaksana tugas Kanselir Olaf Scholz
Biasanya, para kepala negara dan pemerintahan juga mengunjungi Hannover Messe. Barack Obama dan Angela Merkel, misalnya, membuka Hannover Messe 2016, tetapi tahun ini politik sedang bergejolak pada saat pameran perdagangan berlangsung.
Di Jerman, pemilihan umum baru saja dilaksanakan pada akhir Februari dan Parlemen Jerman, Bundestag, yang baru belum memilih Kanselir. Di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau telah mengundurkan diri dan mantan kepala bank sentral, Mark Carney, mengambil alih sementara jabatan Perdana Menteri negara tersebut di bulan Maret 2025.
Untuk waktu yang lama, tidak jelas politisi tingkat tinggi mana yang akan mengunjungi Hannover Messe tahun ini. Pertanyaan tersebut kini telah terjawab, setidaknya untuk Jerman: Kanselir Federal yang sedang menjabat, Olaf Scholz, akan sekali lagi membuka pameran perdagangan ini.
Investasi bernilai miliaran euro
Terlepas dari gejolak politik di Kanada dan Jerman, para perwakilan bisnis menyambut baik penyelenggaraan Hannover Messe, karena pemerintah Jerman baru saja menyetujui dana khusus senilai 500 miliar euro (8900 triliun Rupiah) untuk investasi dan melonggarkan rem utang pada pertengahan Maret lalu.
"Akan ada gelombang pesanan yang sangat besar,” kata bos VDMA, Brodtmann, kepada DW. Hannover Messe menawarkan hal-hal yang dibutuhkan untuk investasi di bidang infrastruktur: "Pameran perdagangan ini dapat menjadi awal yang baik untuk memulai kembali. Kami yakin bahwa pada akhirnya, Hannover juga akan membantu memasukkan sesuatu ke dalam ‘dompet', ke dalam daftar pesanan.”
Bos ZVEI, Weber, secara khusus menyambut baik fakta bahwa perlindungan iklim telah diberi prioritas tinggi dalam paket investasi. Dalam negosiasi paket investasi, Partai Hijau berhasil mendorong dana khusus sebesar 100 miliar euro untuk perlindungan iklim:
"Saya percaya bahwa hal ini penting, dimana Jerman dengan kondisi baru ini menunjukkan kepada dunia bahwa perlindungan iklim dapat dikombinasikan dengan efisiensi ekonomi,” kata Weber.
Melemahnya ekonomi
Hannover Messe didirikan di Jerman pada tahun 1947 setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Inggris yang menduduki sebagian wilayah Jerman ingin meningkatkan perekonomian Jerman dan ingin menunjukkan potensi para pengusaha dan pekerja Jerman kepada dunia. Rencana tersebut berhasil: kontrak ekspor senilai hampir 32 juta dolar AS (532 miliar Rupiah) ditandatangani.
Perekonomian Jerman saat ini kembali melemah. Sekarang berada dalam tahun kedua resesi. Produk domestik brutonya telah turun 0,2 persen tahun lalu. Dapatkah Hannover Messe membawa perubahan?
CEO Deutsche Messe, Jochen Köckler, tentu saja melihat kesamaan historis dengan tahun 1947, tetapi menekankan: "Kami benar-benar harus berhati-hati agar kami tidak ‘menjual murah' pameran ini dengan berita-berita tersebut. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa produk 'Made in Germany' (Buatan Jerman) sangatlah kuat dan kami tidak akan goyah dalam menghadapi persaingan global.”
Kecerdasan buatan jadi topik utama
Bos ZVEI, Weber, juga mengatakan bahwa meskipun industri di Jerman saat ini sedang lemah, kepemimpinan teknologinya sebagian besar masih utuh. "Kami telah memperkenalkan otomatisasi dan digitalisasi ke dalam produksi industri dan dengan demikian meningkatkan efisiensi secara masif.”
Tahun ini, kecerdasan buatan menjadi tema utama di Hannover Messe, sebuah teknologi yang akan jadi penentu dalam persaingan internasional. "Ini bukanlah tujuan akhir, pengunjung datang ke pameran untuk menemukan teknologi yang memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif di dalam negeri,” kata bos pameran perdagangan Köckler.
Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.