Dua Bom Meledak di Pakistan
11 Maret 2008Gedung badan urusan kriminal di kota Lahore mengalami kerusakan yang paling parah. Tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban yang masih berada di dalam gedung yang sewaktu-waktu bisa ambruk seketika. Di balik reruntuhan ditemukan beberapa mayat korban. 300 pegawai bekerja disini. Tim penyelamat mengkhawatirkan bahwa jumlah korban yang tewas akan terus bertambah. Bagian depan gedung bertingkat tujuh ini terbelah dua. Di depan gedung, tampak serpihan kaca, dan mobil-mobil yang terbakar.
"Saya mendengar ledakan saat sedang menuju kantor. Saya kaget. Gedung ini rusak parah. saya takut ini bis ambruk setiap saat. Serangan semacam ini hampir setiap hari terjadi. Hidup kami dalam bahaya."
Demikian cerita seorang saksi mata. Pada awalnya terdapat informasi yang berlainan, tentang kejadian ini. Apakah ini merupakan serangan bom bunuh diri atau bom dengan pengatur waktu. Tetapi kemudian kepala kepolisian Malik Iqbal menjelaskan :
"Kita bisa menyebutnya sebagai serangan bom bunuh diri. Mobil berisi penuh bahan peledak menerobos gedung dan meledak dekat gedung utama sehingga korban tewas dan gedung mengalami kerusakan."
Serangan kedua terjadi di waktu yang hampir bersamaan di sebuah kantor biro iklan Model Town yang berlokasi di kawasan perumahan mahal di Lahore. Disini yang terjadi juga serangan bom bunuh diri dengan bahan peledak yang disembunyikan di dalam mobil.
"Tiba-tiba kami mendengar bunyi ledakan. Kaca-kaca hancur. Di luar kita melihat gumpalan asap hitam yang besar, korban yang tewas, dan korban yang luka parah. Ada bayi kecil yang tertimpa tembok. Ia langsung meninggal."
Demikian keterangan saksi mata. Selain anak-anak dan pegawai biro iklan, korban juga berasal dari kantor Caritas yang terletak di sebelah biro iklan ini. Masih belum jelas, mengapa pelaku menjadikan kantor ini sebagai sasaran. Berikut Salman Batalwi pimpinan biro iklan.
"Dekat sini ada Rumah Bilawal keluarga politisi Bhutto-Zardari. Rumah gubernur juga dekat sini. Tetapi tidak ada alasan mengapa kita yang harus menjadi sasaran."
Seperti pada serangan sebelumnya, para penyelidik menduga bahwa militan Islam lah yang berada dibalik serangan tersebut. Seminggu yang lalu lima orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di akadmi marinir. Dalam setahun terakhir Pakistan terus mengalami rangkaian serangan dari kelompok ekstrimis, khususnya di wilayah barat yang berbatasan dengan Afghanistan. Presiden Pakistan Pervez Musharraf mengecam serangan tersebut dan mengatakan, aksi teror semacam itu tidak akan menahan pemerintah untuk terus memerangi terorisme. Para pengeritik Musharraf menyalahkan operasi anti teror di wilayah dekat Afghanistan atas bertambahnya serangan di Pakistan. Usai serangan terakhir ini, pihak kepolisian memperketat keamanan di seluruh Pakistan. (vl)