Sebuah video yang memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tengah berada di dalam kereta menuju Kyiv menjadi viral di berbagai platform media sosial. Video tersebut telah dibagikan dalam berbagai bahasa dan ditonton ratusan ribu kali, termasuk satu unggahan berbahasa Inggris di platform X yang telah dilihat lebih dari 16 juta kali.
Dalam unggahan itu, pengguna X mengklaim bahwa para jurnalis secara tidak sengaja masuk ke kabin para pemimpin tersebut. Mereka menuduh Merz tengah menyembunyikan sendok bekas kokain dan Macron membawa sekantong narkoba. Klaim ini kemudian disebarkan lebih luas oleh media propaganda Rusia seperti Pravda dan RT, serta oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, yang bahkan menyebut bahwa "nasib Eropa ditentukan oleh para pecandu narkoba."
Namun, klaim tersebut tidak benar.
Video yang digunakan berasal dari kantor berita AFP, dan banyak perwakilan pers lainnya juga merekam momen yang sama. Pemeriksaan menggunakan pencarian gambar terbalik menunjukkan bahwa benda di atas meja bukanlah narkoba, melainkan hanya tisu bekas pakai. Kantor Presiden Macron juga menanggapi tuduhan ini dengan menyebutnya sebagai "berita palsu yang disebarkan oleh musuh-musuh Prancis."
berita palsu yang disebarkan oleh musuh-musuh Prancis
Dalam unggahan di X, Istana Élysée menulis, "Ketika persatuan Eropa dianggap mengganggu, disinformasi bisa sampai membuat tisu terlihat seperti narkoba."
Menurut Julia Smirnova, pakar disinformasi dari CeMAS, tuduhan seperti ini mengikuti pola yang sudah lazim digunakan oleh propaganda Rusia. Ia menjelaskan bahwa narasi soal penggunaan narkoba telah lama dipakai untuk mendiskreditkan Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelenskyy.