Bantuan USS Abraham Lincoln di Aceh
10 Februari 2005Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung terutama menyoroti missi bantuan kapal induk USS Abraham Lincoln di Aceh. Berikut kami kutip ulasannya.....
Menurut komandan kapal induk USS Abraham Lincoln, Laksamana William Douglas Crowder, bantuan kemanusiaan AS yang bersifat tidak mencolok , namun penuh semangat telah melicinkan jalan bagi perbaikan hubungan antara Washington dan Jakarta. Laksamana Crowder , komandan armada yang seluruhnya terdiri atas lima kapal, menekankan, kini adalah tugas para politisi untuk mengembangkan lebih lanjut kerjasama politik dan militer. Missi Abraham Lincoln di depan pantai Aceh yang berlangsung selama 35 hari dan melibatkan 16 500 tentara AS , tanpa ragu, telah merintis jalan pada tingkat individual, dan telah menciptakan saling kepercayaan yang tak ternilai harganya. . Dewasa ini 3 kapal Amerika dan 20 helikopter masih bertugas di Aceh, namun masa tugasnya pun akan segera berakhir, demikian Crowder.
Hubungan antara Indonesia dan AS keruh sejak terjadinya pelanggaran HAM di tahun 1991 . Hubungan bilateral antara kedua negara akhirnya mencapai titik terendah, ketikaTNI di Timor Timur 1999 terlibat dalam aksi kekerasan kelompok milisi lokal , dan berusaha menghalangi kemerdekaan propinsi yang sejak 30 tahun dianeksasi oleh Indonesia, Baru setelah Indonesia menjadi korban aksi pemboman kaum ekstremis Muslim bulan Oktober 2002 di Bali, terjalin lagi kontak dengan AS dalam perang melawan terorisme. Dewasa ini embargo senjata dan pembatasan di sektor pendidikan , sedang ditinjau kembali di Washington , meski kedua-duanya masih tetap berlaku. Harian Neue Zürcher Zeitung tentang bantuan kemanusiaan kapal Abraham Lincoln di Aceh, selanjutnya mengulas.....
Instruksi ke Aceh dari Washington yang berbunyi "Get down there and do good" bagi Crowder merupakan impian setiap kapten angkatan laut. Angkatan laut AS seluruhnya melakukan 1784 penerbangan bantuan ,yakni sekitar 51 penerbangan sehari. Angka tinggi itu berkat letak basis operasi dan tempat tugas yang sangat berdekatan. Selain itu kapal induk Abraham Lincoln punya kapasitas tangki sebanyak 8 juta liter, sehingga praktis tersedia bahan bakar tanpa pembatasan. Juga kapasitas memproduksi dua juta liter air minum per hari, di hari-hari pertama sangat membantu, demikian laksamana Crowder. Tantangan baru dalam missi ini, adalah menjelaskan kepada para tentaranya, bahwa mereka harus membatasi komitmennya. Pasukan hanya boleh berada selama waktu singkat di daratan , dan malam hari harus kembali ke kapal. Mengingat dahsyatnya kehancuran , konsentrasi bantuan ditujukan kepada kebutuhan primer. Untuk tujuan itu diutamakan 150 aksi evakuasi dan pengiriman bahan pangan, yang total mencapai volume 2700 ton. Termasuk tindakan segara antara lain juga pendataan kembali , dan pembatasan sektor di pantai barat antara Banda Aceh dan Meulaboh , yang panjangnya 250 kilometer. Dengan demikian organisasi bantuan sipil kelakmemperoleh gambaran mengenai kerusakan, yang akan memudahkan koordinasi bantuan selanjutnya.
Sebaliknya harian Jerman Kölner Stadtanzeiger mengeluhkan lambannya penyaluran dana bantuan yang dijanjikan.....
Eforia akan kesediaan besar masyarakat internasional untuk membantu, setelah bencana gempa dan gelombang pasang di Lautan Hindia , kini mendapat pukulan berat. Paling tidak PBB kecewa. Sebab dari 977 juta Dollar AS bantuan darurat yang sudah dianggap pasti oleh Badan Koordinasi PBB untuk Bantuan Kemanusiaan - OCHA – yang bermarkas di Genewa, baru 40 persen, yakni sekitar 360 juta Dollar sampai ke tangan PBB. Margareta Wahlström , wakil direktur OCHA, mengingatkan, pemerintahan dari 35 negara dalam konferensi besar negara donor 11 Januari lalu, di Genewa, menjanjikan, dana yang dibutuhkan paling lambat tanggal 31 Januari sudah tersedia. 977 juta dollar US itu dibutuhkan untuk pembiayaan proyek kemanusiaan dan darurat di kawasan bencana, sampai pertengahan tahun ini , sebelum dapat dimulai pembangunan kembali infrastruktur yang hancur. OCHA kepada semua pemerintahan telah menyampaikan master plan terinci mengenai penggunaan 977 juta Dollar itu, namun sebagian besar pemerintahan belum bersedia untuk mentransfer dana itu secepatnya secara menyeluruh. Sebaliknya, pemerintahan sibuk melakukan perundingan bilateral yang alot dan lama, dengan masing-masing organisasi PBB mengenai proyeknya di kawasan bencana.