270209 Afghanistan US-Regierung
27 Februari 2009Bahkan sebelum pertemuan dengan Utusan Khusus AS Richard Holbrooke di Washington, Menteri Luar Negeri Afghanistan Dr. Rangin Dadfar Spanta menyatakan: “Ada kabar baik dalam hubungan bilateral kami dengan Pakistan, kini ada kepercayaan antara pemerintah sipil Pakistan dan pemerintahan di Afghanistan. Ini merupakan perkembangan yang sangat baru”.
Afghanistan akan bekerjasama dengan Pakistan, kata Spanta yang mengaku telah mengatakan hal ini kepada mitra Amerikanya. Meski begitu, Spanta tetap menyatakan kekuatiran, “Menurut saya, ancaman terbesar yang dapat membuat dunia tidak stabil tidak berasal dari Afghanistan atau Irak, melainkan dari Pakistan, karena jumlah populasinya yang besar dan karena Pakistan memiliki senjata nuklir. Seandainya pemerintah Pakistan gagal, maka ini akan berbahaya bagi semua pihak, terutama yang berada di kawasan Asia Tengah.”
Situasi di Pakistan juga menimbulkan keresahan bagi Amerika Serikat. Richard Holbrooke menentang pemberian izin kepada Taliban untuk memberlakukan Hukum Syariah sebagai imbalan gencatan senjata. Di pihak lain, hubungan pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah Afghanistan belakangan semakin renggang.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengritik presiden Afghanistan, yang dinilainya melakukan terlalu sedikit untuk pengamanan dan pembangungan negaranya. Sementara Presiden Afghanistan Hamid Karsai mengecam jatuhnya begitu banyak korban warga sipil dalam aksi-aksi militer Amerika Serikat.
Komentar Menteri Pertahanan Afghanistan Jendral Abdul Rahim Wardak menyengat. Ia tak mau tahu jika hal ini membuat marah mitranya. “Kami tidak melihat adanya upaya dari pihak Amerika Serikat untuk menahan diri. Kami berharap, akan ada peningkatan bantuan dan dukungan untuk Afghanistan”, begitu ungkapnya.
Delegasi Afghanistan mengeluhkan laporan negatif media, yang terlalu sedikit melaporkan tentang capaian yang positif. Padahal menurut Jendral Wardak, kini di 19 propinsi Afghanistan sudah tidak ada lagi ladang opium. Sedangkan untuk tahun 2009, diperkirakan produksi opium bisa dikurangi sampai 30%. Ladang opium yang masih ada di Afghanistan selatan, sampai kini belum dikuasai pemerintah pusat.
Di Washington, Jendral Wardak menyambut penambahan pasukan Amerika Serikat dan berharap bahwa negara-negara NATO akan melakukan yang sama. Pengembangan militer Aghanistan amat penting dan masih jauh dari jumlah 134 ribu tentara yang ditargetkan. Dalam pertemuan di Washington itu, baik Afganistan maupun Pakistan mengimbau Amerika Serikat dan internasional agar tetap berupaya, tapi juga meningkatkan kesabaran. (ek)