AS Khawatirkan Situasi di Pakistan
23 April 2009Ratusan anggota taliban bersenjata membangun pos pemeriksaan dan menguasai mesjid di Buner, sebelah barat daya Islamabad. Mereka juga diberitakan berpatroli di jalan-jalan kota Buner. Kelompok milisi Taliban memasuki Buner dari lembah Swat, wilayah yang disahkan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dapat memberlakukan syariah Islam.
Kelompok Taliban yang mengenakan penutup muka minta orang-orang di jalanan untuk mendukung mereka dalam menegakkan hukum shariah seperti yang telah diumumkan dari mesjid-mesjid. Kegiatan non-Islam tidak akan ditolerir. Poster-poster dipasang di seluruh penjuru kota melarang perempuan untuk pergi ke pasar dan tempat umum dan mengingatkan para lelaki untuk memelihara janggut. Polisi setempat tidak berdaya menghadapi kondisi tersebut dan membuat warga resah.
Seorang pemimpin kelompok Taliban mengatakan bahwa mereka bermaksud menegakkan pengadilan Islam shariah yang ketat. Pengadilan Shariah diberlakukan di Malakand, sebuah distrik di barat daya Pakistan, termasuk lembah Swat, dengan populasi 3 juta penduduk.
Pemerintah Pakistan telah kehilangan kontrol di distrik Swat, setelah kekerasan kampanye militan memberlakukan hukum Islam Shariah sejak 2 tahun lalu. Swat, sebelumnya merupakan daerah pariwisata andalan Pakistan dengan resor-resor olah raga ski.
Situasi ini mengundang kekhawatiran internasional. Menteri Luar negeri Hillary Clinton mengatakan aksi kelompok Taliban ini merupakan sebuah ancaman nyata bagi Pakistan dan menyerukan warga Pakistan di seluruh dunia untuk segera menentang perjanjian tersebut.
"Saya pikir pemerintah Pakistan pada dasarnya melepaskan prinsip-prinsip kepada kelompok Taliban dan kepada kelompok ekstrimis. Tapi lihat mengapa ini bisa terjadi. Bila berbicara dengan orang orang di Pakistan terutama pada daerah daerah tidak bertuan yang jumlahnya semakin banyak, mereka tidak percaya negara itu memiliki sistem hukum yang berlaku," demikian Hillary Clinton.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama direncanakan akan bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Presiden Afganistan Hamid Karzai pada awal bulan mei mendatang. Agenda utama pembicaraan tersebut adalah mencari upaya mengusir kelompok Taliban dan Al-Qaida dari daerah daerah di Pakistan, sepanjang perbatasan Afganistan.
Sementara itu, polisi Pakistan juga melaporkan sejumlah anggota kelompok Taliban bersenjata menyerang terminal truk di barat daya Pakistan dan membakar 5 tangki yang mengangkut bahan bakar bagi pasukan NATO di Afganistan. Ini bukan satu-satunya serangan terhadap logistik pasukan NATO. Komandan pasukan NATO dan Amerika Serikat tengah mencari rute alternatif ke Afganistan untuk mencukupi suplai bahan bakar yang kritis lewat Pakistan.
MH/afp/reuters
Editor: Yuniman Farid