Artileri Israel Masuki Gaza
3 Januari 2009Stasiun televisi Israel menyiarkan video pasukan Israel memasuki Gaza setelah matahari terbenam hari Sabtu (03/01). Militer membenarkan bahwa operasi militer darat sedang dilakukan. Sementara itu, kementerian pertahanan Israel menyatakan sekitar 10 ribu serdadu sudah mengepung perbatasan Israel-Gaza selama beberapa hari ini.
Artileri Israel Memasuki Gaza
Pasukan artileri Israel bergabung dalam serangan militer Israel untuk pertama kalinya hari Sabtu kemarin (03/01). Sementara itu pesawat dan kapal tempur Israel sudah menggempur 40 sasaran Hamas dan sebuah mesjid serta menewaskan 10 orang.
Serangan udara Israel terhadap jalur Gaza Sabtu siang kemarin (03/01) sempat mereda, namun kembali ditingkatkan setelah matahari terbenam. Sebagai isyarat bahwa serangan memasuki fase baru, pejabat militer Israel menyatakan pasukan artileri menyerang Gaza untuk pertama kalinya. Sesuatu yang mengisyaratkan bahwa serangan darat telah dimulai.
“Kami melakukan semua yang diperlukan untuk menciptakan keamanan Israel selatan, yang dalam delapan tahun ini menjadi sasaran Hamas,“ ujar Menteri luar negeri Israel Tzipi Livni kepada stasiun televisi Israel Channel 2.
Pejabat kementerian pertahanan Israel mengatakan, 10 ribu serdadu, termasuk tank, artileri dan pasukan khusus melintasi perbatasan Israel dengan Gaza dan siap tempur. Mereka menyebutkan, sejumlah panglima utama terbagi ke beberapa titik serangan, memimpin sejumlah unit pasukan darat. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya banyak korban dan juga menduga bahwa Hamas sudah berhasil dilumpuhkan dengan serangan selama sepekan terakhir. Para pejabat kementerian yang memberikan keterangan tersebut menolak disebutkan namanya, karena topik yang dibicarakan sifatnya rahasia.
Diplomasi Internasional Memasuki Fase Penentuan
Dalam kesempatan terpisah, upaya gencatan senjata oleh masyarakat internasional memasuki fase penentuan. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dijadwalkan berangkat ke Israel pekan depan guna mengakhiri kekerasan di Gaza.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon menyerukan para pemimpin dunia untuk meningkatkan upaya tercapainya gencatan senjata di bawah pengawasan masyarakat internasional dan sebaik mungkin melindungi warga sipil Palestina.
Di Washington, Presiden Amerika Serikat George W. Bush menuding penembakan roket oleh militan Palestina sebagai “aksi teror” dan merangkum kesimpulan sendiri mengenai gencatan senjata di Gaza. Menurutnya, tidak ada perjanjian damai tanpa pencegahan penyelundupan senjata bagi kelompok teroris.
Juru bicara Hamas di Gaza, Taher Nunu mengatakan bahwa kelompoknya tidak membiarkan Israel atau masyarakat internasional memutuskan sesuatu secara sepihak, meski Hamas tetap membuka kesempatan bagi solusi melalui perundingan.
"Siapa pun yang berpikir bahwa perubahan di wilayah Palestina dapat dicapai dengan pesawat tempur, bom, dan tank tanpa perundingan, adalah salah,“ tegasnya.(ap/ls)