Aksi militer Israel di Jalur Gaza/ Pemilihan presiden baru Jerman
21 Mei 2004Rupanya Israel tidak menghentikan serangannya ke wilayah selatan Jalur Gaza, meski seluruh dunia mengecamnya, dan sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk aksi militer Israel di Gaza.
Mengenai aksi militer Israel di Gaza harian Perancis Le Monde berkomentar: Tidak ada yang dapat menghentikan aksi militer gila-gila-an yang terjadi di depan mata kita di Gaza, dan yang memperkuat sikap anti-Israel. Diragukan, apakah Sharon dapat mengakhiri situasi itu. Memang kota Rafah dan wilayah perbatasan dengan Mesir tidak tercakup dalam rencana penarikan pasukan Israel. Karena itu di wilayah tsb aksi militer akan dilanjutkan dan akan menelan lebih banyak korban, tanpa dapat dipastikan, bahwa perdagangan persenjataan dapat dihentikan. Jadi upaya yang sia-sia, selama pemerintah Israel tidak mau mengerti, bahwa perdamaian tidak mungkin dicapai, tanpa perundingan dengan pihak lawan.
Harian Inggris Independent dalam tajuknya menulis, tujuan Sharon adalah menghancurkan setiap ancaman: Sungguh teka-teki mengapa Israel bertindak begitu brutal di Gaza. PM Israel Ariel Sharon bertekad melaksanakan rencana penarikan dari Gaza secara sepihak, sebagai langkah pertama untuk perdamaian yang dipaksakan mengikuti persyaratannya. Serangan ke Gaza bertujuan menghancurkan segala apa yang dapat dipandang sebagai ancaman bagi keamanan Israel. Tujuannya , menetralisir Jaur Gaza , sehingga tidak lagi merupakan ancaman bagi Israel, bila kelak pasukannya ditarik.
Harian Spanyol El Pais berkomentar, negara adi daya AS kehilangan kekuasaannya di daerah-daerah konflik: Negara adi daya yang menguasai dunia, mestinya dapat menjaga ketertiban. Namun , kenyataannya, sebaliknya. AS semakin kehilangan pengaruh. Tidak hanya terlihat dalam perang di Irak. Di Timur Tengah , Washington tidak dapat lagi mempengaruhi perkembangan tragis dalam konflik Israel-Palestina. Di Afganistan, AS meninggalkannya, tanpa menyelesaikan tugasnya. Washington tidak hanya kehilangan pengaruh, melainkan juga tidak memiliki strategi untuk mendapatkannya kembali. Sebagian besar masyarakat dunia teringat pada sebuah kereta api yang sarat dengan penumpang, yang melaju kencang, tanpa pengemudi lokomotif.
Harian Jerman Neues Deutschland juga dengan kritis menanggapi sikap AS dalam konflik Timur Tengah: Di luar kebiasaannya, Washington menyetujui resolusi, tanpa memvetonya. Gedung Putih menyatakan prihatin sedalam-dalamnya dengan para korban tidak bersalah di Palestina , dan hendak menegur keras Israel. Meski pun kecewa, Sharon diam-diam menertawakan kemunafikan AS. Sementara pasukan Israel membabi buta di Gaza, pasukan AS di desa padang pasir Kaim di Irak membunuh 41 warga, dengan alasan yang sama.
Berliner Zeitung yang terbit di Berlin juga berpendapat, Israel bagaimana pun dapat mengharapkan bantuan selanjutnya dari Washington, terutama bantuan militer senilai dua miliar dollar per tahun. Komentar harian ini: Pemilihan presiden AS di bulan November mendatang memperkokoh aliansi . Sebab tanpa AS sisa dunia lainnya tidak berdaya. PBB , macan tak bergigi , Eropa kehilangan akal, negara-negara Arab tidak berdaya.
Hari Minggu mendatang tanggal 23 Mei , akan dipilih presiden baru Jerman. Kandidat favorit partai oposisi CDU/CSU dan FDP bernama Horst Köhler, bekas Direktur Utama Dana Moneter Internasional IMF . Sementara kandidat dari partai koalisi pemerintah SPD-Partai Hijau adalah Nyonya Gesine Schwan, guru besar ilmu politik , berusia 60 tahun.
Komentar harian Jerman Financial Times Deutschland mengenai pemilihan presiden : Tampaknya tidak ada keberatan untuk memilih Horst Köhler sebagai presiden Jerman yang baru. Namun ada juga beberapa alasan untuk memilih Ny. Gesine Schwan, pakar politik yang serba bisa. Ada baiknya apabila majelis pemilih presiden kali ini memilih opsi yang lebih kaya peluangnya, ketimbang memilih tanpa risiko. Hendaknya majelis pemilih presiden memanfaatkan kesempatan untuk memilih tokoh yang kreatif, setelah habisnya masa jabatan Presiden Rau.